History Is Learning

Sejarah adalah suatu pembelajaran yang membuat kita akan selalu menjalani hidup yang lebih baik

NEGRI UNTUK SEMUA

Negri untuk semua dan semua untuk negri

Bersikap untuk selalu jujur

Kejujuran adalah kunci menuju kesuksesan dan kebohongan akan menghasilakan sesuatu yang nantinya akan menyakiti orang lain dan penghambat menuju kesuksesan

Ayo Shalat berjamaah

Shalat berjamaah bonus pahala 27 kali lipat... mau mau mau hanya di Majid

Enjoy own your life

Hidup itu sederhana, Buatlah sebuah pilihan dan jangan pernah menengok kebelakang

Friday, 30 May 2014

Proses Menjadi Dewasa



Acap kali kita mendengar ungkapan “Menjadi tua itu adalah pasti hukumnya, namun menjadi dewasa adalah suatu pilihan sifatnya”. Ya! Tepat sekali ungkapan ini. Seorang dengan usia 20, 30, atau bahkan 50 tahunan yang kita anggap tua, ternyata banyak yang belum dapat bersikap dewasa. Padahal usia semakin tahun semakin berkurang, namun jalan fikiran untuk memperbaiki kehidupan ini ternyata belum cukup berkembang.

Sehingga, tidak perlu menunggu tua untuk menjadi dewasa. Karena kedewasaan tidak selalu beriringan dengan berkurangnya usia. Lalu sebenarnya, apa sih makna dewasa? Secara umum, seorang dapat dikatakan dewasa apabila ia telah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jelek (atau benar salahnya sesuatu). Namun dalam Islam, seorang dewasa adalah yang telah mampu memilih dan memilah serta mengkategorikan mana yang perintah dan mana yang larangan Allah SWT. Adapun salah satu indikator sikap kedewasaan adalah bersikap bijak. Seorang yang memiliki sikap bijaksana tentu mampu mengendalikan dirinya dan ia pun mempunyai arah pandangan hidup yang jelas serta berkomitmen. Begitulah yang dapat saya pahami, walaupun tentunya seorang bijak tidak mutlak seperti itu. Saya rasa ikhwah sekalian lebih memahaminya daripada saya.

Memang tampaknya begitu mudah mencap diri sebagai seorang yang dewasa, namun tidak demikian adanya. Mari sejenak menengok kepada realita kehidupan sekitar kita. Seorang ayah ataupun kakek di usia rentanya, masih saja bergenit-genit menggoda gadis-gadis seksi, bahkan lebih parahnya hingga menggauli anak kandung, anak tetangga, ataupun cucunya sendiri untuk melampiaskan nafsu bejatnya. (Lalu apakah menurut kita dia seorang yang berfikir dewasa?). Dan masih banyak hal-hal kecil lainnya yang beredar di kalangan orangtua yang ternyata belum dewasa. Bahkan yang paling sering saya temui adalah orang-orang (yang tampak) dewasa dengan sikap ngambeknya. Waaahh!!! Saya begitu terkejut mendapati mereka, ternyata tidak cuma adik-adik kecil yang biasa ngambek ke orangtua kalau sesuatu yang diinginkan tidak didapatkan.

Memang tidak mudah untuk menjadi dewasa, ada masa transisi yang panjang, perlu ilmu, ada latihan, dan sebagainya. Maka wajarlah jika seorang akhi mengingatkan kita cara menuju dewasa dengan sedikit perumpamaan (kalimah thayyibah). Ungkapnya, “Ada banyak cara menjadi dewasa, kadang begitu mudah semudah membaca buku dan menemukan kearifan di tiap lembarnya. Bahkan ada yang lebih mudah, seperti bercermin pada setiap kejadian yang terjadi pada orang lain. Tapi tidak jarang, kita harus menempuh jalan yang begitu berat untuk menjadi dewasa dan sadar. Kita mesti melewati sungai fitnah yang deras, kudu membelah rimba cobaan dengan kerja dan sabar, bahkan kita harus penuh luka sebelum akhirnya memetik hikmah dan menjadi dewasa. Ada yang berhasil, namun banyak pula yang gugur di tengah jalan.”

Bagaimana, sudah ada inspirasi dari masukan ini tentang jalan menuju kedewasaan? Ya! Realitanya untuk menjadi dewasa, Pertama, kita kudu banyak belajar, tentunya terkait dengan segala topik yang mampu mengarahkan kita mencapai kedewasaan. Contohnya topik birrul walidain, di sini kita banyak belajar bahwa mentaati dan menghormati orangtua tentu ada tata caranya pula, sikap merajuk yang sering kita tampakkan pada orangtua ternyata berdampak psikologis pada orangtua, dan sebagainya. Namun perlu saya tekankan bahwa belajar tidak mesti dengan baca buku saja, selagi banyak jalan menuju Roma tentu banyak peluang yang kita bisa manfaatkan sebagai media belajar.

Kedua, bercermin diri, di sini saya bukannya mengajak ikhwah fillah untuk terus menatapi diri di depan cermin tentunya. Tapi bercermin tentang diri kita, tentang apa yang telah kita lakukan, tentang sifat-sifat kita yang harus diperbaiki, dan sebagainya. Serta tentang cinta kita kepada Rabb yang Maha Mencinta. Selanjutnya saya rasa ikhwah lebih paham tentang ini daripada saya.

Ketiga, dengan latihan. Kita tidak cuma perlu latihan kebugaran fisik atau angkat besi untuk menjadi dewasa. Kita juga perlu banyak, banyak, dan lebih banyak waktu untuk berlatih di setiap perubahan (hijarah) diri kita. Ya! Diaantaranya dengan melatih kesabaran jika kita adalah orang yang suka ngambek, atau dengan “memaksa” diri melakukan ibadah jika kita masih suka bermalas-malasan pada yang satu ini, serta masih banyak bentuk latihan lainnya.

Bahkan tak dipungkiri lagi bahwa kebanyakan orang perlu “teguran sayang” terlebih dahulu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang dewasa. Allah SWT yang selalu menyayangi kita, sehingga Dia tentu punya banyak cara untuk menegur kita agar kita tidak jauh-jauh dariNya. Duuuhhh!! Allah SWT romantis banget yaaa… Saya semakin teringat sabda Rasulullah tentang sifat Allah SWT, “Sesungguhnya Allah SWT adalah yang Maha Pencemburunya.” Karena itulah, saya juga ingin mengingatkan kembali bahwa sesungguhnya setiap “teguran” yang datang kepada kita bukanlah pertanda bahwa Allah SWT ingin menyengsarakan kita, tapi mungkin karena kita sudah mulai menjauh dariNya, dan sebagainya. (Carilah sejuta alasan agar kita tetap berbaik sangka kepada Allah SWT).

Menulis atau membaca materi ini memang begitu mudah, namun dalam penerapannya tentu banyak hal yang harus kita penuhi sebagai penyokong keberhasilannya. Di antara yang paling saya anggap penting adalah komitmen kuat dalam diri kita, yang selanjutnya ditambah dengan kedekatan kita dengan sesama ikhwah dalam jama’ah atau dengan orangtua khususnya, karena mereka adalah orang-orang yang tiada pernah sungkan untuk terus dan terus mengingatkan kita kepada kebaikan.

Sumber : Kotasantri.com

Usaha pisang goreng Kremezz

Dari jaman dahulu, pisang goreng menjadi salah satu produk camilan yang sudah sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Bahkan popularitas camilan ini kian mencorong seiring dengan meningkatnya kreativitas para pelakunya dalam mempromosikan produk olahan pisang buatannya.

Salah satunya saja seperti inovasi pisang goreng kremes yang mencoba menghadirkan nilai keunikan tersendiri di lidah para konsumen, karena pisang goreng yang satu ini disajikan dengan balutan tepung kremes yang tak hanya mempercantik penampilannya saja namun juga memperkaya cita rasa pisang goreng yang disajikan.

Konsumen
Kerenyahan serta keunikan pisang goreng kremes yang diinovasikan para pelaku usaha ini tentunya memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga wajar adanya bila pisang goreng kremes ini mulai banyak dicari para pelanggan dari berbagai kalangan masyarakat dan menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup potensial untuk dikembangkan. Ddibandrol dengan kisaran harga yang cukup terjangkau, produk pisang goreng kremes ini bisa diterima pasar menengah ke bawah dan diminati pula oleh kalangan masyarakat menengah ke atas.

Sunday, 25 May 2014

Hasil Final Liga Champions 2014, Real Madrid vs Atletico Madrid

Hasil Final Liga Champions 2014, Real Madrid vs Atletico Madrid berakhir dengan skor 4-1. Jalannya pertandingan babak Final Liga Champions 2014 diawali KICK OFF!! oleh Los Blancos dan langsung mendapat tekanan dari anak asuh Simeone. Melirik ketepi lapangan hijau Estadio da Luz terlihat Ancelotti dengan santai menghadapi pertandingan yang sering ia dapatkan walau menegangkan.
Pada menit ke-3 Real Madrid unjuk lewat permainan Cristiano Ronaldo memberikan umpan cantik kepada Benzema namun terhalang oleh Miranda. Los Blancos dapatkan tendangan bebas, sayangnya masih bermain umpan pendek.
Dengan cepat dari sayap kanan Carvajal melaju kedepan dan memberikan umpan kepada Benzema, lagi Miranda berhasil menghalang Benzema.
Strategi apa yang sedang dimainkan Simeone, nampaknya perjudian yang dilakukannya tak berjalan, Menit ke-9 terjadi pergantian pemain Diego Costa terpaksa digantikan oleh Adrian.

Permainan masih berkutat ditengah lapangan hingga menit ke-17. Kemudian Di Maria berhasil mengambil alih kendali bola, ups kandas lewat kaki Juanfran. Kembali Di Maria lakukan serangan bersama Coentrao dan terjadi pelanggaran oleh Gaby. Tendangan bebas dilakukan, masih lunak arah laju bola bisa ditangkap oleh Courtois.
Menit ke-25 cukup keras Raul Garcia menekel Di Maria yang sedang melaju menggiring bola, langsung saja wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Sergio Ramos dan Raul Garcia. Tendangan bebas untuk Real Madrid, disana ada Cristiano Ronaldo yang melakukan tendangan keras, namun dengan sigap Courtois dengan mudah menangkap bola.
Lajunya serangan Madrid nampaknya langsung disikap oleh Atletico dengan permainan yang agak keras. Nampak beberapa pelanggaran telah mereka lakukan hingga wasit memberikan hadiah kartu kuning.
Menit ke-30 serangan David Villa bersama Adrian Lopez mencoba menembus benteng pertahanan Atletico, namun mereka tak berhasil lakukan serangan menusuk pertahanan lawan.
Tiga menit kemudian dari sayap kanan Ronaldo menerima umpan silang dari Carvajal, namun ada Godin disana yang berhasil memenangkan duel di udara. Bola menggeliat Bale berusaha lakukan sundulan tapi masih meleset.
Atletico lakukan serangan balik yang patut diwaspadai oleh El Real. GAWAT, terjadi kemelut terjadi di depan gawang Los Blancos, Godin tak menyianyiakan kesempatan itu, lewat sundulan yang memanfaatkan posisi Casillas yang sedikit maju tak kuasa menahan laju sikulit bundar mengoyak gawang Real Madrid, Goooooooooool, skor 0-1 menit ke-36.

Tentu saja gol yang diciptakan Diego Godin ini mengejutkan Real Madrid, dalam keadaan tertekan Atletico Madrid berhasil mencuri kesempatan emas yang berbuah gol.
Permainan babak pertama final Liga Champions 2014 ini hingga turun minum berakhir dengan skor 0-1.
Real Madrid lakukan serangan yang frontal namun sulit untuk menciptakan gol, karena selalu digagalkan oleh duo Godin dan Miranda. Tak diguga Diego Godin pun berhasil menyumbangkan satu gol untk Atletico Madrid.
Memasuki babak kedua KICK OFF!! Atletico Madrid memulainya dengan santai, mengingat mereka telah unggul 0-1 dari El Real. Berdasarkan catatan perntandingan, di Liga Spanyol jika ATM berhasil unggul lebih awal maka Los Rojiblancos akan memenangkan pertandingan. Apakah Atletico bisa mempertahakannya?
Ronaldo mencoba lakukan serangan namun Courtois tak goyah, dua tendangan pojok untuk El Real, dua kali pula kesempatan yang tak berhasil dieksekusi dengan baik oleh CR7.

ATM lakukan serangan balasan, Adrian luncurkan tendangan voli sangat keras, sayangnya masih membentur pemain belakang Real Madrid.
Pada menit ke-75 nampaknya dengan waktu yang tersisa sekitar 15 menit ini Real Madrid terus berusaha membombardir Atletico Madrid dari kiri dan kanan.
Serangan bertubi-tubi dari El Real membuat anak asuh Simeone bertahan dengan delapan pemain total berada dilini belakang sambil menanti waktu yang tepat untuk melakukan serangan balik.
10 menit waktu tersisa Real Madrid terus lakukan tekanan terhadap Atletico Madrid. Sanggupkah ATM bertahan atau Los Blancos berhasil menyamakan kedudukan.
Pada menit 90+3 Real Madrid berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Sergio Ramos, skor 1-1. Pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Gol Sergio Ramos kembali menghidupkan semangat juang Real Madrid untuk meraih La Decima. Atletico Madrid bermain menunggu, sementara Los Blancos bermain menyerang dengan cepat.
Pada menit ke-110, dengan cepat Di Maria dari sisi kiri mencoba lakukan tembak langsung ke arah gawang ATM namun masih bisa ditepis penjaga gawang, bola liar melambung ke udara, Gareth Bale ada disana dan sukses mengeksekusinya menjadi sebuah gol tambahan untuk Real Madrid, skor 2-1.
Walaupun telah unggul dengan skor 2-1 dari ATM, semangat El Real tetap tak surut, malah semakin berapi-api, pada menit ke-118 peluang emas tak disia-siakan oleh Marcelo, sebuah gol kembali tercipta, skor 3-1.
Permainan Atletico Madrid semakin keruh, Cristiano Ronaldo cs terus lakukan gempuran ke lini pertahanan ATM. Ups, pelanggaran tepat di kotak pinalti Los Rojiblancos. Kini giliran CR7 yang melakukan eksekusi, yeah Gooool, skor 4-1.
Hingga permainan usai babak final Liga Champions 2014 antara Real Madrid vs Atletico Madrid berakhir dengan skor 4-1. Real Madrid Juara Liga Champions 2014.***
***

Saturday, 24 May 2014

Privasi

INI MUNGKIN AWAL DAN INI MUNGKIN JUGA AKHIR.
Assalamualikum wr. Wb.
Awal pendaftaran di STAIN adalah awal yang mungkin bisa memebuatku lebih bersemangat tidak seperti orang yang tidak berguna. Di saat pertama aku melihat seseorang yang belum aku atau namanya tetapi seperti sudah akrab yang aku anggap semuanya biasa saja dan menjadi terbiasa. Dan akhirnya aku merasakan ntah itu nyaman ntah itu perasaan yang jarang aku temui bahkan belum pernah aku rasakan. Hari demi hari aku semakin dekat dengannya, ntah mengapa perasaan ini membuat hati seorang laki-laki yang tak pernah memikirkan cinta menjadikan dirinya menyadari bahwa cinta itu memang membuat berbeda dan membuat, eaaah bisa di katakan membuat orang terbang..hehehe
Tapi pada akhirnya mungkin cinta tersebut terbang menuju ke yang lain yang tak pernah aku sadari di saat itu aku merasa di permainkan oleh cinta itu sendiri. Mungkin aku terlalu berharap atau mungkin terlalu mengharapakan seseorang yang dia tak pernah merasakan apa yang aku rasakan, mungkin juga hanya di anggapsebagai sahabat yang mengisi hari-harinya di saat hatinya sedang senang maupun sedih. Aku menyadari hal itu..
Yang aku rasakan adalah banyak kebohongan yang tak di ungkapkan oleh lidah tapi dapat  di rasakan oleh perasaan. Di saat yang sama pula banyak ikan-ikan yang mulai berdatangan yang mengharapakan untuk di pancing dengan kail.., tetpai semua ikan ikan yang berdatangan hanya aku anggap sebagai teman, teman yang apabila diya membutuhkan pertolongan aku akan menolongnya. Dan aku menghargai apa yang mereka berikan kepadaku.
Setelah cinta tidak menghampiriku, aku mencoba untuk selalu berfikir positif . berharap cinta tersebut datang menghampiriku, di saat itu juga aku mencoba memberikan yang terbaik untuknya, tetapi lama kelamaan aku mencoba mengisi sebagian kecil hati ku untuk kubukakan untuk orang lain. Dan akhirnya hanya menyakiti hatinya saja. Mungkin hati memang tidak bisa di paksakan. Dan aku menyadarinya dan aku merasakan penyesalan yang amat dalam berharap kejadian tersebut tak pernah terulang kembali.
Waktu makin berlalu dan ada seorang yang mencoba  mendekatiku di bantu oleh teman-temanya yang mencoba mensatukan aku dan dia, semua hal tersebut aku hargai dengan menyisihkan sebagian dari hati yang kecil untuknya, dan akhirnya semua berakhir karena ada noda yang di buat olehnya walau ku sadari aku juga merasakan hati ini tak mampu menyisihkan sebagian kecil untuk orang lain.
Di saat  cinta itu mulai sendiri aku mencoba meng hampiri dan mencoba dekat dengannya dan akhirnya aku mengungkapkan rasa walau hanya lewat udara. Aku mencoba memahami arti nyaman?? Apakah semudah memberikan jawaban demikian? Dan saat itu timbullah perasaan yang merasa hati ini Cuma di permainkan dan bahkan di manfaatkan? aku merasa diri ini bagaikan layang layang yang di ulur terlalu jauh dan akhirnya putus di terbangkan oleh angin dan di temukan oleh orang lain..
Yang aku jalani saat ini adalah menghargai apa yang ada dalam diriku walau sekecil apapun dan tak mau lagi mengulangi kesalahan yang sama (menghargai apa yang ada). 

Sekarang aku mengerti dulu banyak sesuatu yang tidak kamu sampaikan kepada ku karna kamu takut menyakiti hati ku tapi lebih baik jujur dari pada takut menyakiti. “Buah dari sebuah kejujuran adalah ungkapan yang terbaik”. Mungkin hanya ini yang dapat aku tuliskan walau tidak semuanya, aku hanya ingin kau Mengerti dan Hargai..

Friday, 16 May 2014

10 Perguruan Tinggi atau Universitas Terbaik di Yogyakarta tahun 2013 – versi 4ICU


10 Perguruan Tinggi atau Universitas Terbaik di Yogyakarta tahun 2013 – versi 4ICU



Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota pelajar yang mempunyai banyak sekali Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang tersebar diberbagai wilayah di DIY. Bahkan PTN tertua dan PTS tertua terdapat di Yogyakarta, diantaranya UGM (sebagai PTN tertua) dan UII (PTS Tertua). Dan dengan Yogyakarta merupakan tempat terlahirnya berbagai cendekiawan besar Negara Indonesia ini, contohnya Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri Muhammadiyah dengan mempunyai Universitas Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia diantaranya di Yogyakarta yaitu UMY dan juga UAD. Dan masih banyak lagi PTN dan PTS yang mempunyai kualitas yang baik, untuk menciptakan Generasi Muda yang berprestasi.

Saya menulis ini bukan sebagai perbandingan untuk membedakan siapa yang lebih baik, yang lebih buruk. Hanya untuk sebagai bahan pertimbangan bagi yang ingin mengetahui informasi PTN/PTS terbaik versi dari 4ICU. Karena Kampus hanya sebagai faktor pendukung, yang menjadi faktor penentu terbesar hanya terdapat pada insan yang bersangkutan. Jadi jangan pernah rendah diri apabila tidak menempuh pendidikan tinggi di PTN/PTS favorit.

Berikut daftar sepuluh PTN/PTS Terbaik versi 4ICU untuk daerah Yogyakarta tahun 2013. Disini saya hanya akan memberikan ulasan sejarah dari PTN/PTS dibawah ini, yang bersumber dari web PTN/PTS bersangkutan.

1. Universitas Gadjah Mada.


Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan Universitas yang bersifat nasional. Selain itu Universitas Gadjah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan Universitas pembina di Indonesia.

Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu program Pascasarjana (S-2 dan S-3). Universitas Gadjah Mada termasuk universitas yang tertua di Indonesia, berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Universitas Islam Indonesia


Pada tahun 1945, sidang umum Masjoemi (Majelis Sjoero Moeslimin Indonesia) dilaksanakan. Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa tokoh politik terkemuka masa itu termasuk diantaranya Dr. Muhammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Indonesia), Mohammad Natsir, Mohammad Roem, dan K.H. A. Wachid Hasyim. Salah satu keputusan dari pertemuan ini adalah pembentukan Sekolah Tinggi Islam (STI) oleh tokoh-tokoh terkemuka tersebut. STI kemudian didirikan pada tanggal 8 Juli 1945 bertepatan dengan 27 Rajab 1364 H dan berkembang menjadi sebuah universitas yang disebut Universitas Islam Indonesia (UII) sejak tanggal 3 November 1947 untuk memenuhi permintaan akan sebuah pendidikan tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan umum dengan ajaran-ajaran Islam.

Awalnya, UII memiliki empat fakultas: Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Ekonomi, yang mulai beroperasi pada Juni 1948. Sekitar tujuh bulan kemudian, UII terpaksa ditutup akibat agresi militer Belanda. Banyak siswa dan dosen bergabung dengan tentara Indonesia untuk mengusir Belanda. Pada awal 1950-an, tak lama setelah perang, UII harus memindahkan aktivitas perkualiahan di beberapa tempat di kota Yogyakarta, bahkan sempat menggunakan Kraton Yogyakarta dan rumah dosen sebagai ruang kelas.

3. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


Sebagai sebuah gerakan sosial keagamaan, Muhammadiyah tak pelak lagi merupakan fenomena moderen yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tahun 1912. Ciri moderen tersebut tampak dalam tiga hal pokok, yaitu bentuk gerakannya yang terorganisasi, aktivitas pendidikan yang mengacu pada model sekolah moderen untuk ukuran zamannya, dan pendekatan teknologis yang digunakan dalam mengembangkan aktivitas organisasi, terutama amal usahanya. Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa pendekatan teknologis yang digunakan bertumpu pada kecermatan membaca realitas sosial serta ketepatan memperhitungkan tantangan saat itu dan di masa depan. Dengan pendekatan teknologis itu pula, Muhammadiyah sejak awal kehadirannya sebagai gerakan Islam, dakwah, dan tajdid, memberikan perhatian paling utama kepada pengembangan sumberdaya manusia. Perhatian utama pada pengembangan sumber daya manusia itu jugalah yang mendorong aktivis Muhammadiyah mengikhtiarkan berdirinya suatu universitas di “ibukota” Muhammadiyah, Yogyakarta. Niat mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah ada sejak lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai kesempatan melemparkan gagasan perlu pendirian Universitas Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Yogyakarta pada 18 November 1960.

4. Universitas Negeri Yogyakarta


Setiap tahun, Universitas Negeri Yogyakarta(UNY) memperingati tanggal 21 Mei sebagai tanggal kelahirannya. Tanggal ini adalah tanggal berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP) Yogyakarta yang merupakan pendahulu UNY. IKIP Yogyakarta diresmikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu pengetahuan (PTIP) pada tanggal 21 Mei 1964.
Sejarah IKIP Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan Fakultas Pedagogik (FP) Universitas Gajah Mada yang didirikan pada tanggal 19 September !955. pada waktu itu FP UGM memiliki dua bagian, yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.
Pada tanggal 2 Februari 1962, Fakultas Pedagogik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Djasmani (FPD), dan Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP). Namun pada 1963 FPD dimasukan kedalam lingkungan Departemen Olahraga dan dijadikan Sekolah Tinggi Olahraga (STO).

5. Universitas Ahmad Dahlan


Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta, Institut Keguruan dan Ilmu Pnedidikan Muhammadiyah Yogyakarta sebagai lembaga Pendidikan Tinggi merupakan pengembangan FKIP Muhammadiyah Cabang Jakarta di Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960. FKIP Muhamadiyah merupakan kelanjutan kursus BI Muhammadiyah di Yogyakarta yang didirikan tahun 1957, pada waktu itu kursus BI memiliki Jurusan Ilmu Mendidik, Civic Hukum dan Ekonomi.

Pada tanggal 19 Desember 1994 dengan Surat Keputusan (SK) Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 102 /D0/1994 diterapkan bahwa IKIP Muhamadiyah Yogyakarta beralih Fungsi menjadi Universitas Ahmad Dahlan.

6. Universitas Atma Jaya Yogyakarta


Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) adalah lembaga pendidikan tinggi swasta yang didirikan oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi – Yogyakarta, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Universitas Atma Jaya Yogyakarta lahir pada tanggal 27 September 1965, dengan tujuan untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang berdimensi serta berorientasi global.

Sejak 31 Agustus 1973 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta melepaskan diri dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya di Jakarta, dan berdiri sendiri sebagai UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.



7. Universitas Kristen Duta Wicana


Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) didirikan pada tahun 1985 sebagai pengembangan dari Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana yang berdiri sejak 31 Oktober 1962 hasil penggabungan antara Akademi Theologia Jogjakarta dan Sekolah Theologia Bale Wiyata, Malang.

Selanjutnya berkembang hingga sekarang menjadi Universitas Kristen Duta Wacana dengan 5 fakultas dan 13 program studi.

8. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta


Periode ini dimulai dengan Penegerian Fakultas Agama Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950 dan Peresmian PTAIN pada tanggal 26 September 1951. Pada Periode ini, terjadi pula peleburan PTAIN (didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950) dan ADIA (didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1957) dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960 Tanggal 9 Mei 1960 tentang Pembentukan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dengan nama Al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. pada periode ini, PTAIN berada di bawah kepemimpinan KHR Moh Adnan (1951-1959) dan Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya (1959-1960).

9. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta


Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

10. Universitas Seni Indonesia Yogyakarta


Institut Seni Indonesia Yogyakrata atau dikenal dengan ISI Jogja adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh, dan memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi dan merupakan perguruan tinggi seni terbesar & terbaik di Indonesia. ISI Jogja dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39/1984 tanggal 30 Mei 1984, dan diresmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, pada tanggal 23 Juli 1984.



Itu merupakan daftar 10 PTN/PTS terbaik di Yogyakarta versi 4ICU. Sekali tidak ada maksud untuk membanding-bandingkan mana yang lebih baik dan lebih buruk, hanya untuk referensi untuk teman-teman sebagai bahan pertimbangan. Dan saya tekankan, mereka (PTN/PTS) hanya sebagai pendukung, yang menentukan semua kesuksesan kita dimasa depan adalah pada diri kita sendiri. Di Yogyakarta masih banyak sekali PTN/PTS yang berkualitas.!

sumber: http://kombes18.wordpress.com/2013/02/04/10-perguruan-tinggi-atau-universitas-terbaik-di-yogyakarta-tahun-2013-versi-4icu/

Tuesday, 13 May 2014

Nasi Boranan Lamongan



Nasi Boranan Lamongan



…. boranan atau nasi boranan adalah makanan khas kota Lamongan Jawa Timur. Untuk itu, penjual nasi boranan i



bahan-bahan/bumbu-bumbu :


bahan gimbal poho:
150 gram singkong parut
50 gram kelapa parut kasar


bumbu halus:
2 siung bawang putih
1/2 sendok teh merica
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir


bahan ikan kuah pedas:
2 ekor ikan bandeng (550 gram), dipotong 4 bagian
2 lembar daun salam
2 cm lengkuas, dimemarkan
1/2 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir
400 ml santan dari 1/4 butir kelapa
1 batang daun bawang, diiris halus
2 sendok makan minyak untuk menumis


bumbu halus:
3 buah cabai merah besar
2 buah cabai merah keriting
3 butir kemiri, disangrai
2 siung bawang putih
1 cm kunyit, dibakar
4 butir bawang merah
2 cm jahe
1/2 sendok teh ketumbar
1/2 sendok teh terasi
1 cm kencur
1/4 sendok teh jinten


bahan peyek kacang:
150 gram tepung beras
250 ml santan dari 1/4 butir kelapa
3/4 sendok teh garam
1 kuning telur
5 lembar daun jeruk, buang tulang, iris halus
150 gram kacang tanah, belah dua, goreng setengah matang


bumbu halus:
4 butir bawang merah
3 siung bawang putih
2 sendok teh ketumbar
2 cm kencur
1 cm kunyit, dibakar


bahan pelengkap:
nasi putih
daun pisang ni bisa ditemui di setiapsudut-sudut kota Lamongan, baik disiang hari maupin di malam hari.
Disebut nasi boranan karena tempat untuk menyimpan nasi terbuat dari anyaman bambu yang oleh warga sekitar disebut boran. Dulu, alat penyimpan nasi ini kerap dijadikan tempat menyimpan nasi sebelum ditemukannya perabot rumah tangga modern. Selain itu, nasi akan terasa lebih sedap jika disimpan di boranan.

Ciri khas lain menu ini adalah sambal boranan, yakni racikan bumbu lengkap yang telah di goreng, dengan porsi cabe lebih banyak sehingga sambal boranan ini selalu terasa pedas. Biasanya, ibu-ibu yang memasak nasi boranan ini masih menggunakan bahan bakar kayu agar bau nasi dan sambalnya terasa lebih sedap.

“Rasa khas nasi boranan ini ada pada sambal dan ikan Silinya. Ujar Sukrisno, salah seorang penikmat nasi Boran asal Tuban.

Konon, nasi boranan hanya dibuat dengan lauk ikan sili, namun karena ikan sili saat ini kian langka, maka sekarang banyak pilihan untuk lauknya. Mulai dari Ayam, ikan Bandeng, ikan Gabus dan juga Udang.

Jika dimakan di tempat penjualan, nasi boranan
dihidangkan dalam bentuk pincuk yang terbuat dari daun pisang. Menurut para pelanggannya, hidangan seperti ini terasa lebih nikmat.

Rujak Cingur


Rujak Cingur adalah masakan yang berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur. Rujak ini sangat mirip dengan rujak uleg atau rujak sayur, yaitu rujak yang proses pembuatan bumbunya dengan cara diuleg, sedangkan bahan dasar rujak itu sendiri adalah sayur mayur yang tentu penuh gizi.

Beda Rujak Cingur dan rujak uleg
Lalu apa bedanya rujak cingur dengan rujak uleg atau rujak sayur.? Seperti namnya, makanan khas Jawa Timur ini memiliki keistimewaan, yaitu adanya penambahan bahan cingur pada rujak.

Cingur adalah bagian dari badan Sapi, yaitu tulang rawan di sekitar bibir atau moncong Sapi. Dalam bahasa Jawa, Cingur berarti bibir. Selain di daerah bibir, bisa juga menggunakan tulang rawan di sekitar kaki Sapi (kikil)

Bagi warga Indonesia, khususnya penduduk Jawa Timur, makanan rujak cingur tentu bukan makanan yang asing lagi di lidah. Rujak yang disebut salad Jawa ini memang memiliki cita rasa yang unik, terutama pada bumbu rujak yang berbahan kacang goreng. Rujak cingur ini banyak di jumpai di Jawa timur khususnya di Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya. Di mall-mall besar pun di Jawa Timur selalu ada pujasera yang menyajikan rujak cingur sebagai menu utama. Kalau tidak suka Pedas bisa pesan yang tidak pakai lombok. karena rujak cingur selalu bumbunya di buat saat itu juga,jadi bisa diatur pedas atau tidak. Malah bisa melihat goyangan penguleknya yang khas jika mau membuat Rujak Cingur. Mari buru rujak cingur sekarang juga. yang Enak rujak cingur di Plasa Surabaya, Jl. Gajah Mada Sidoarjo (depan matahari) , Rujak Cingur di Ploso (Kecamatan Krembung – Sidoarjo). Mari Kuliner bersama Makanan Khas Jawa.

Rujak Cingur | Khas Surabaya | Kuliner khas Surabaya

Monday, 12 May 2014

Learning

Hati-hati …

Merasa sudah membaca, padahal belum
Merasa sudah berpikir, padahal belum

Tahukah Anda, bahwa fenomena ini terjadi justru di zaman informasi seperti saat ini. Manusia lebih emosional, ketimbang logis. Munculah konsep Marketing in Venus.




Saya tidak menuduh Anda seperti itu, namun ada baiknya kita meningkatkan kualitas diri, yaitu:
Lebih sabar dalam membaca, sehingga benar-benar paham.
Lebih jernih dalam berpikir, dengan logika dan ilmu yg memadai.

Saat Anda menguasai ini, percayalah Anda akan menjadi pribadi yang unggul.

1 vespa 1 juta sodara











Dengan Teknologi Ini Panen Padi Bisa 25 Kali

Di Indonesia para petani bisa panen padi 2 sampai 3 kali dalam setahun. Itu pun kalau saluran airnya terawat dengan baik dan berjalan dengan normal. Jika tidak paling-paling panen hanya sekali dalam setahun karena mengandalkan air turun dari langit. 


Tapi kini panen padi atau sayuran bisa lebih dari tiga kali berkat sebuah teknologi yang dikembangkan oleh Royal Philips sebagai perusahaan global di bidang pencahayaan. Perusahaan ini sedang mengembangkan salah satu lampu LED yang dibuat khusus untuk mengembangkan pertanian menjadi lebih meningkat. 


Bekerjasama dengan GSF (Green Sense Farms), sebuah pertanian komersil yang ada di daerah Chicago Amerika Serikat, membuat model pertanian inovatif yang bisa panen padi atau sayuran 20-25 kali dalam setahun dengan menggunakan “resep cahaya” yang dioptimalkan untuk hasil tanamannya, dengan menghemat penggunaan energi sebesar 85 persen. 

Setelah menggunakan teknologi ini hasilnya adalah peningkatan hasil panen dan biaya operasional yang lebih murah, disamping itu petani bisa tetap menyediakan sayuran segar yang ditanam secara lokal untuk konsumen sepanjang tahunnya. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi dengan pertumbuhan populasi dunia sampai 2,5 miliar orang pada tahun 2050, dan 80 persen dari populasi dunia tersebut akan hidup di perkotaan. Pada saat yang sama, 80 persen dari tanah yang cocok untuk bercocok-tanam telah digunakan untuk perumahan dan industri. 

Terlebih lagi jika cuaca ekstrim di seluruh dunia telah menggagalkan panen yang berakibat pada naiknya harga makanan. Tapi seiring dengan itu masyarakat semakin sadar akan bagaimana makanan yang mereka dihasilkan, semakin sulit bagi petani untuk mengejar pertumbuhan hasil pertanian untuk masyarakat perkotaan. Maka mendorong inovasi teknologi pertanian baru yang dapat membuat tanaman tumbuh tanpa cahaya matahari dalam ruangan yang dekat atau di daerah perkotaan. 

Sensitivitas tumbuhan terhadap cahaya sangat berbeda antara tumbuhan dengan mata manusia, tanaman menggunakan jarak gelombang cahaya yang lebih efisien dan merespon dengan cara yang berbeda pada gelombang cahaya yang berbeda pula. 

Philips sudah memahami hal tersebut oleh karena itu perusahaan ini telah terjun secara aktif dalam pencahayaan hortikultura sejak 1936, namun kemajuan teknologi LED memungkinkan penyesuaian optimal resep cahaya buatan bagi kebutuhan tanaman-tanaman tertentu seperti sayuran dan padi. 

Terlebih lagi, karena LED menyala pada temperatur yang lebih dingin, penempatannya dapat diposisikan lebih dekat kepada tanaman secara optimal, memastikan pencahayaannya dapat dilakukan secara sempurna menyeluruh pada tanaman tersebut. 

Dengan metode ini penggunaan pestisida berbahaya, pupuk maupun zat pengawet, sehingga menghasilkan produk yang bebas kimia yang ditanam secara organik. Mudah-mudahan teknologi ini bisa diterapkan di Indonesia.

SUMBER: http://www.didno76.com/2014/05/dengan-teknologi-ini-panen-padi-bisa-25.html

Rahasia Kesuksesan Orang Terkaya No.1 di Indonesia

Kerajaan Bisnis Nomor 1 Di Indonesia Milik Robert Budi & Michael Hartono
Mewarisi sebuah perusahaan merupakan hal yang wajar namun mengembangkannya menjadi sebuah kerajaan bisnis merupakan pencapaian luar biasa yang hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang, dan salah satunya adalah Robert Rudi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang merupakan pemilik kerajaan bisnis Group Djarum, yang menurut data Forbes pada Maret 2011 merupakan orang kaya nomor 1 di Indonesia, dengan total kekayaan keduanya ditaksir mencapai Rp. 170 Trilyun atau sekitar US $ 15 milyar.

Kiprah Robert Budi dan Michael Hartono Membangun Kerajaan Bisnis di Indonesia
Jika dulu orang terkaya di Indonesia adalah Sadono Salim atau Liem Sioe Liong, kini telah hadir sebuah nama baru yang berhasil mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah usaha rokok yang bernama Djarum, dari sang ayah Oei Wie Gwan pada tahun 1963. Di mana pada saat itu kondisi usaha rokok ini sedang mengalami keterpurukan akibat terbakarnya pabrik pengolahan rokok. Namun dengan semangat pantang menyerah disertai dengan sentuhan tangan dingin dari Robert Budi dan Michael Hartono, perusahaan rokok bernama Djarum ini kembali Berjaya bahkan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dengan menguasai pasaran rokok sebesar 20% dari 240 milyar batang pertahun total produksi nasional.
Tak puas membesarkan Djarum, Hartono bersaudara mulai mengembangkan sayap bisnisnya ke bidang usaha yang lain seperti usaha perbankan, properti, agrobisnis, dan yang teranyar mulai merambah usaha elektronik dan dunia maya. Untuk sektor perbankan, Robert Budi dan Michael Hartono pada awalnya mengelola sebuah bank yang masih berskala kecil bernama Bank Hagakita dan Bank Haga. Namun Duo Hartono selalu berusaha untuk terus maju dan bertambah besar dengan masuk ke dalam konsorsium Faralon Investment Limited (FIL) yang kemudian membeli sebuah Bank BCA di tahun 2002, yang merupakan sebuah Bank yang berskala nasional. Pada awalnya kepemilikian saham dari Hartono Bersaudara hanya sekitar 10%, namun seiring dengan pertambahan waktu jumlah saham terus meningkat menjadi 47,15% di tahun 2007, dan di tahun 2010 Duo Hartono memutuskan menjual saham mereka di Bank Hagakita dan Bank Haga kemudian memperbesar porsi saham di Bank BCA menjadi 51%. Kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono ini tak berhenti sampai di situ, namun terus berlanjut dengan memindahkan kantor pusat BCA yang awalnya berada di Wisma BCA di daerah Jl. Jendral Sudirman, Jakarta ke kompleks Grand Indonesia, yang juga merupakan milik dari Hartono Bersaudara. Penyatuan kantor pusat BCA dengan kompleks Grand Indonesia seolah menjadi sebuah tugu dan lambang kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono dalam dunia bisnis di Indonesia.
Di bidang properti, Duo Hartono di bawah bendera Group Djarum berhasil menjaga eksistensi mereka dengan mendirikan berbagai perusahaan, diantaranya adalah Fajar Surya Perkasa yang berhasil mendulang rupiah dengan membangun Mall Daan Mogot di Jakarta dan perusahaan Nagaraja Lestari yang membangun sebuah pusat grosir dan perbelanjaan Pulogadung Trade Center di Jakarta. Dan yang paling membuat Group Djarum mengokohkan posisinya di percaturan bisnis properti Indonesia adalah dengan membangun sebuah pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu ikon di Jakarta yaitu WTC Mangga Dua melalui perusahaan Inti Karya Bumi Indah. Dan lewat perusahaan properti yang satu ini, Group Djarum membangun sebuah Masterpiece dan lambang kejayaan dari Robert Budi dan Michael Hartono yaitu sebuah megaproyek yang dibangun di lokasi Hotel Indonesia, yang terbagi menjadi empat bagian yaitu apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel. Dengan nilai investasi fantastik yang mencapai Rp 1,3 trilyun. Namun selain itu Group Djarum juga berhasil mengembangkan bisnis properti mereka mulai dari perumahan sampai hotel di berbagai lokasi yang mencakup wilayah di Bali dengan mendirikan Bali Padma Hotel, di Semarang membangun Perumahan Graha Padma dan Bukit Muria, sedangkan di Jawa Barat membangun Perumahan Karawang Resinda di Karawang.
Sedangkan pengembangan bisnis di bidang Agrobisnis, Hartono Bersaudara mendirikan Hartono Plantations Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan membeli sebuah produsen palm dan coconut oil untuk produk shampo bernama Salim Oleochemicals pada tahun 2001.
Pengembangan Bisnis Terbaru Group Djarum
Dengan berbagai keberhasilan yang telah didapatkannya ternyata tidak membuat Group Djarum hanya menikmati bisnis yang telah berhasil mereka kembangkan, akan tetapi Hartono Bersaudara terus berupaya mengepakkan sayap bisnis mereka selebar mungkin dengan merambah bisnis elektronika dengan mendirikan Hartono Istana Teknologi dengan merek pasar yang sudah dikenal kualitasnya oleh masyarakat yaitu Polytron. Produk anyar Polytron bernama Grafitti, Glozz dan Genio. Ketiga produk ponsel ini ikut meramaikan pasar produk telekomunikasi Indonesia yang memang merupakan salah satu pasar terbesar di Asia, dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 di dunia. Apalagi menurut Santo Kadarusman selaku PR dan Marketing Event Manager Hartono Istana Teknologi, hasil survey menyatakan bahwa pasar ponsel Indonesia sangat dan masih merupakan yang potensial.
Selain itu Robert Budi dan Michael Hartono juga mulai melirik bisnis online yang mulai marak beberapa tahun belakangan ini dengan mendirikan Global Digital Prime Venture yang berhasil mengambil alih pengelolaan Kaskus, yang merupakan salah satu komunitas online terbesar di tanah air. Selain itu sebenarnya Hartono Bersaudara pernah tertarik untuk mengembangkan bisnis di bidang batubara, dengan merencanakan untuk membeli tambang Maruwai, Kalteng milik dari BHP Biliton, sebuah perusahaan yang berasal dari Australia. Namun saat itu ada perusahaan milik Peter Sondakh yang bernama Rajawali Corporation yang juga meminta untuk mengakuisisi tambang tersebut. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Group Djarum membatalkan proses akuisisi tersebut.
Pengembangan bisnis yang dilakukan bukan hanya dilakukan secara profesional, namun juga dengan membangun ikatan kekeluargaan dengan salah satu perusahaan besar yaitu Wings Group, di mana Putra dari Robert Budi Hartono menikah dengan Grace L. Katuari, yang merupakan putri dari pemilik Wings Group, Eddy William Katuari. Hal ini semakin memperluas dan memperkuat kerajaan bisnis yang telah dibangun oleh Robert Budi dan Michael Hartono, dengan merambah bisnis makanan dan produk sabun yang memang menjadi kekuatan dari Wings Group saat ini.
Untuk perkembangan lebih lanjut dari Group Djarum yang dikelola oleh Hartono Bersaudara ini, menurut Budi Darmawan selaku Corporate Communication Bidang Media Relation Djarum masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Namun satu yang pasti adalah saat ini Robert Budi dan Michael Hartono telah berhasil mendirikan sebuah kerajaan bisnis yang mengukuhkan nama mereka sebagai Orang Terkaya Nomor 1 di Indonesia.
Dan satu hal yang patut menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua adalah paduan kerjasama yang apik dari Hartono Bersaudara merupakan lambang kerja sama dari dua orang yang memulai bisnis dari nol dan kemudian berhasil mengelola warisan mereka tanpa adanya persaingan dan perebutan warisan yang umumnya terjadi pada sebuah keluarga yang memiliki usaha warisan keluarga. Kerja sama dan persaudaraan jauh lebih penting dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan warisan kekayaan yang banyak namun harus memutuskan tali persaudaraan. Jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah kerajaan bisnis adalah dengan menjalin kerja sama dengan anggota keluarga yang memiliki visi dan misi yang sama dengan ikatan bisnis yang profesional dan kekeluargaan.


Sunday, 11 May 2014

Kuliner Khas Jogja

Kuliner Khas Yogya – Berkunjung ke Yogyakarta sepertinya tidak lengkap tanpa mencoba jajanan atau kuliner khas Yogyakarta. Kota Yogyakarta dikenal dengan banyaknya jajanan sepanjang jalan. Ada beberapa yang khas dari Yogyakarta dan sebagian lain adalah kreasi dari kreativitas pedagang makanan dan cukup sukses menjadi makanan khas Yogyakarta. Berikut ini jajanan favorit saya yang sebagian merupakan makanan lesehan dan sebagian juga disediakan di restoran.
1. Gudeg Jogja
Gudeg Basah
Gudeg Basah

Gudeg merupakan makanan khas paling terkenal di Yogyakarta. Sebagian besar dari gudeg disediakan untuk makan malam dengan jam buka mulai pukul 09.00 ketika toko toko tutup. Kenapa? karena gudeg-gudeg yang cukup ramai dijual di trotoar di depan pertokoan atau lokasi-lokasi pusat keramaian.

Gudeg yang dijual pada malam hari adalah gudeg basah. Gudeg ini berkuah dan tidak tahan lama, tidak seperti gudeg kering/kendil yang dijual sepanjang hari. Gudeg yang dijual di malam hari cenderung tidak terlalu manis dan harganya pun lebih murah.
Beberapa lokasi gudeg basah favorit saya adalah:
Gudeg Permata, Jalan Kusumanegara Yogyakarta
Gudeg Mbak Sasha, Depan Mirota Gejayan, Jalan Affandi Yogyakarta
Gudeg Pawon, Jl. Dr.Soepomo/Janturan (Gudeg ini unik, mereka menjual gudeg ini di dapur mereka langsung (pawon), pengunjung boleh bebas makan di seluruh bagian rumah, bahkan di dapur sekalipun)
Gudeg Bromo (Bu Thekluk), Jl. Affandi, depan Visitel Yogyakarta
Gudeg Sagem, utara SMU N 1 Yogyakarta
Gudeg Batas Kota, Jl. Urip Sumoharjo (dekat XXI)
Gudeg Tugu, Jl. Sultan Agung (barat Tugu)
2. Oseng-oseng Mercon
Oseng-oseng Mercon
Oseng-oseng Mercon
Bagi penggemar pedas, kuliner jalanan khas Yogyakarta ini tidak boleh dilewatkan. Tumis tetelan sapi yang lezat dimasak dengan cabai rawit hingga menimbulkan aroma kuat. Seporsi nasi panas dan oseng-oseng mercon dijual dengan harga 13.000 rupiah. Oseng-oseng ini dijual oleh beberapa warung di sepanjang Jl. KH A.Dahlan. Untuk yang paling enak dan asli menurut saya adalah oseng-oseng mercon Bu Narti yang berlokasi di depan gule kepala ikan Mas Agus (sebelah kiri jalan masuk ke SMA Muhammadiyah Lima
3. Angkringan


Macam-macam satu di angkringan
Macam-macam sate di angkringan
Angkringan adalah makanan yang menjamur di banyak tempat di Yogyakarta. Murahnya makanan yang dijajakan di Angkringan membuat tempat makan yang berbentuk gerobak dorong seperti kakilima ini sangat populer. Di Yogya, nasi kucing (Sego kucing) khas angkringan dijual hanya dengan harga 1000 – 2000 rupiah saja lengkap dengan dua macam pilihan lauk standar yaitu tumis tempe buncis atau sambal teri. Makanan penyertanya seperti usus, sate jerohan ayam, sate telur puyuh juga dijual dengan harga 1000 – 3000 rupiah saja per tusuknya. Jangan lupa gorengan dan tahu bacem, semua dapat dipanaskan kembali di tungku yang digunakan untuk merebus teh, kopi dan jahe.Beberapa spot angkringan yang cukup ramai di Yogya adalah:
  • Angkringan utara stasiun tugu. Beberapa penjual angkringan berjejer disana dengan tempat makan lesehan di trotoar jalan.Yang terkenal disini adalah kopi jos Lek Man dimana arang bara yang menyala dicelupkan di kopi tubruk sehingga terdengar bunyi jos di gelas 
  • Angkringan Nganggo Suwe di pertigaan jalan Pramuka dan Jalan Mondokaran Kotagede. Angkringan ini menjual relatif lebih lengkap makanan di salah satu space bangunan di pertigaan jalan. Yang khas disana adalah sate keong, nasi bakar, oseng keong, es asem, es jahe dan macam-macam baceman yang lezat. 
  • Angkringan di Jalan Dewa Nyoman Oka, Kotabaru. Beberapa angkringan berjajar disana dengan banyak sekali kaum muda bersantai sambil melihat pemandangan lembah code di malam hari. 
  • Angkringan depan kolam renang UNY. Di angkringan ini harga relatif lebih murah dengan makanan yang lebih bermutu. Sekitar pukul 8 malam akan ditemui banyak sekali motor dan mobil berjajar untuk jajan di angkringan ini. 
  • Angkringan depan Kantor Kedaulatan Rakyat Mangkubumi Yogyakarta. Angkringan ini menjual suasana dengan harga yang relatif lebih mahal. Namun makanan yang disediakan disini lebih bervariasi.
4. Gule Kepala Ikan Mas Agus
Gule Kepala Ikan
Gule Kepala Ikan
Pernah makan gule kepala kakap di warung nasi padang? Nah, versi lebih murahnya ada di Gule kepala Ikan Mas Agus. Walaupun mereka tidak menggunakan kepala ikan Kakap dan menggantinya dengan Ikan Nila, namun kelezatan gule dan tom yam kepala ikan ini tidak kalah dengan masakan padang. Gule dan tomyam kepala ini berlokasi di jalan KH.A Dahlan (barat kilometer 0 Yogyakarta). Bagi yang tidak suka kepala, masih ada menu lain seperti dagu ikan goreng, ayam dan lain sebagainya.
5. Soto Ayam Pak Gareng


Soto Ayam Pak Gareng
Soto Ayam Pak Gareng
Tambahkan Sate Telur Puyuh dan Perkedel Lenthuk
Tambahkan Sate Telur Puyuh dan Perkedel Lenthuk
Soto ayam memang ada di mana-mana, tetapi perpaduan rasa yang khas dan suasana Yogya yang lengang di pagi hari ada di Soto ayam pak gareng. Soto ini letaknya di depan Stasiun Tugu Yogyakarta. Dengan Rp. 6000, semangkuk soto ayam kampung dapat dinikmati. Coba tambahkan sate ayam, sate jerohan maupun pesanan khusus sayap, kepala atau paha ayam kampung dan ciri khasnya: Lenthuk, perkedel ubi yang khas. Soto ini hanya buka mulai pukul 06.00 pagi hingga habis, yaitu sekitar pukul 11 siang.

6. Bakmi Jawa

Bakmi Mbah Mo Bantul
Bakmi Mbah Mo Bantul
Bakmi Goreng Nyemek


    Bakmi jawa berbeda dengan mi goreng atau mi rebus pada umumnya. Bakmi Jawa menggunakan dua macam mie dalam satu masakan yaitu mi kuning basah dan bihun, menggunakan telur bebek dan taburan bawang goreng beserta seledri. Bakmi jawa ditemui di banyak tempat di Yogyakarta. Ciri khas yang lain, bakmi jawa dimasak dengan menggunakan tungku arang yang dimasak perporsi untuk mempertahankan rasa. Selain mi goreng dan mi rebus, akan ditemukan Magelangan, yaitu nasi goreng yang dimasak dengan mie dan juga mi goreng nyemek (mi goreng dengan masih tersisa sedikit air kaldunya) Mungkin anda pernah mendengar bakmi KADIN di jl kusumanegara Yogyakarta. Itu hanya salah satu bakmi jawa yang legendaris diantara banyak penjual mi jawa yang lain. Beberapa spot Bakmi jawa yang populer adalah:

  • Bakmi KADIN, di jalan Kusumanegara. Selain mie yang khas yang dinikmati sambil mendengar alunan keroncong live, disini juga disediakan minuman bajigur panas yang sudah langka dijual di tempat lain. 
  • Bakmi Pele. Bakmi Pele berlokasi di pojok alun-alun lor Yogyakarta 
  • Bakmi Mbah Mo. berlokasi agak jauh di jalan bantul. Jangan kaget jika anda berada di nomer antrian 40 dan menunggu selama dua jam sebelum bisa menikmatinya 
  • Bakmi Pak Tris di pasar manding Bantul 
  • Bakmi Jokteng Wetan
7. Sate Klathak
Sate Klathak Bantul
Sate Klathak Bantul
Sate Klathak adalah varian sate khas imogiri. Ciri khas sate ini adalah dimasak dengan menggunakan ruji sepeda tanpa bumbu apapun hanya garam yang dibubuhkan selama dipanggang diatas api hingga menimbulkan bunyi gemeletak. Selain sate, terdapat menu tongseng dan gule disini. Sate klathak yang terkenal adalah sate klathak Pak Pong di Pasar Jejeran di Jalan Imogiri Timur Yogyakarta

8. Sego Pecel Bu Wiryo
Sego Pecel dan Nasi Sop Bu Wiryo
Sego Pecel dan Nasi Sop Bu Wiryo
Mungkin bagi anda yang sudah berusia 40 tahun atau lebih, Sego Pecel dan Sop Bu Wiryo merupakan makanan nostalgia yang dulu dapat dinikmati di kantin fakultas teknologi pertanian dan fakultas kehutanan UGM. Setelah berjualan lebih dari setengah abad, Sego Pecel ini masih eksis walau banyak sekali jenis makanan baru yang bermunculan di Yogyakarta. Warung Sego Pecel atau sering disingkat dengan SGPC ini sekarang berada di utara Fakultas Peternakan UGM. Pengunjung akan dihibur dengan alunan musik keroncong dan bossa nova live oleh kelompok musik yang manggung disana.

9. Sup Kembang Waru Beringharjo
Sup Kembang Waru Pasar Beringharjo
Sup Kembang Waru Pasar Beringharjo
Sup kembang waru ini adalah makanan yang disuguhkan ketika ada hajatan-hajatan pengantin di Yogyakarta. Tidak banyak sup ini dijual di luar acara tersebut. Tetapi di pasar beringharjo, sup ini disediakan oleh seorang pedagang dengan pengunjung tiap hari cukup banyak. Sup ini akan ditemukan di lantai dua bagian tengah bangunan di food court pasar beringharjo.

10. Raminten
Suasana Raminten Yogya (courtesty of www.latitudes.nu)
Suasana Raminten Yogya (courtesty of http://www.latitudes.nu)


Raminten bukan nama makanan, namun sebuah tempat nongkrong dan pusat jajanan. Walau dikemas modern, namun makanan yang disajikan sebagian diantaranya adalah makanan asli Yogyakarta yang sudah jarang ditemui di tempat lain. Warung Raminten ini buka 24 jam dan cukup ramai mulai pukul 6.30 sore hingga tengah malam. Coba es dawet yang disajikan dengan gelas superbesar dan berbagai macam makanan khas lain.


Raminten mempunyai beberapa cabang, di Kotabaru, jalan magelang dan jalan kaliurang KM 22. Yang disebut pertama adalah yang pertama dan cukup ramai. Menu yang disajikan pun cenderung lebih lengkap di Kotabaru Yogya. Pengunjung akan disuguhkan suasana eksotik yang kental dengan musik gamelan dan bau-bau dupa yang kuat.

ANGKRINGAN LIK MAN - Menikmati Malam di Yogyakarta bersama Kopi Joss

Siapa sih yang tidak akrab dengan yang namanya Angkringan ? Angkringan merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda di Jogja dengan menu andalan yang terkenal yaitu Nasi Kucing. Nasi putih polos atau yang sudah diberi sedikit oseng tempe, oseng teri, atau sambel serta dibungkus dengan daun pisang, Nasi Kucing lebih nikmat bila disantap bersama aneka sate yang tersedia seperti sate usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate jamur, sate ayam, gorengan, kerupuk, dan banyak lainnya. Diberi istilah Nasi Kucing karena porsinya yang minimalis, namun justru disitulah ciri khas Angkringan dimulai. Angkringan memiliki konsep sederhana atau merakyat karena tujuannya supaya seluruh lapisan masyarakat dapat berbaur sambil menikmati menu-menu angkringan yang khas tanpa merasa ada batas.
Salah satu sentra Angkringan yang jadi tujuan wisata yakni Angkringan Lik Man. Letaknya di dekat Stasiun Kereta Api Tugu. Angkringan Lik Man termasuk pelopor angkringan di wilayah kota Jogja yang kini semakin banyak tersebar dan hadir bagaikan jamur di musim penghujan. Selain itu, Angkringan Lik Man juga menjadi angkringan pertama yang berani menghadirkan inovasi menu minuman kopi baru yang unik yang juga menjadi ciri khas yang wajib anda coba yaitu Kopi Joss. Kopi Joss, adalah kopi panas yang diberi atau dicelupkan dengan arang panas juga, bahkan yang masih membara. Kata joss itu sendiri konon berasal dari suara arang panas membara yang bertemu dengan kopi yang juga asama panasnya, sehingga seklias terdengar seperti "joss" ketika dua hal tersebut bertemu.
Rasanya unik, tapi nikmat dan segar, sensasi baru bagi anda yang suka mencoba kuliner baru khususnya kopi. Di Jogja anda bisa menemukan menu kopi joss ini di angkringan-angkringan yang berjejer di jalan dekat Stasiun Tugu. Tidak semua angkringan menawarkan kopi joss sebagai salah satu menu minumannya. Salah satu diantara yang punya kopi unik ini adalah angkringan Lik Man yang merupakan angkringan legendaris di Jogja, karena pedagangnya adalah perintis pertama usaha angkringan di kota pelajar ini. Angkringan ini berjualan sejak tahun 1950-an dan diwariskan ke Lik Man tahun 1969 kemudian seiring perkembangannya muncullah angkringan-angkringan lain di kawasan ini.
Sentra angkringan ini buka mulai pukul 18.00 hingga larut malam, lokasinya dekat Stasiun Tugu, dari stasiun jalan hingga menemukan jalan kecil ke arah barat, lalu berbelok, tidak jauh dari belokan itu tepat di sebelah kiri jalan. Harga yang dibandrol untuk menu makanan juga minuman yakni mulai Rp.1000,00. Seru bukan? Jangan lewatkan untuk menghabiskan malam di sentra Angkringan dekat Stasiun Tugu ini bila anda mengunjungi Jogja. Rasakan atmosfer tempat nongkrong rakyat yang benar-benar mencerminkan betapa nyamannya Kota Jogja itu sendiri.
Lokasi: Jl. Wongsodirjan, Dekat Stasiun Tugu Yogyakarta


Sumber: http://www.kotajogja.com/kuliner/index/Angkringan-Lik-Man

Bani Abbasiyah

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.
Nama dinasti Abbasiyah diambilkan dari nama salah seorang dari paman Nabi Muhammad SAW. yang bernama al-Abbas ibn Abd al-Muttalib ibn Hasyim. Orang Abbasiyah merasa lebih berhak dari pada Bani Umayyah atas kekhalifahan islam,sebab mereka adalah dari cabang Bani Hasyim yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW
Dinasti Abbasiyah yang memerintah setelah dinasti Umayyah adalah dinasti terlama dalam sejarah peradapan Islam sekitar lebih dari 5 abad dan juga dinasti yang mengantarkan Islam pada masa Golden Age. Namun demikian, tidaklah dapt di pungkiri bahwa pemerintahan Abbasiyah merupakan pemerintahan yang kompleks sekompleks permasalahan yang melandanya. Permasalahan yang yang di maksud adalah terjadinya kudeta, pemberontakan, bahkan dinasti-dinasti baru. Awalnya, Abbasiyah merupakan pemimpin tunggal di daerah Asia.









B.     Rumusan masalah.
1.      Bagaimana sejarah berdirinya Bani Abbasiyah ?
2.      Seperti apa masa kekuasaan Bani Abbasiyah ?
3.      Apa saja yang diperoleh pada masa kejayaan Bani Abbasiyah ?
4.      Apa faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran Bani  Abbasiyah ?
5.      Bagaimana akhir masa kekuasaan Bani Abbasiyah ?

C.    Tujuan pembahasan.
1.      Menjelaskan bagaimana berdirinya Bani Abbasiyah, sehingga berhasil menguasai ke khalifahan yang sebelumnya di pegang oleh Bani Umayyah.
2.      Mendeskripsikan masa kekuasaan Bani Abbasiyah dalam megelola pemerintahan.
3.      Mendeskripsikan kemajuan-kemajuan yang diperoleh saat Bani Abbasiyah memengang ke khalifahan, baik itu dibidang ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan.
4.      Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kemunduran Bani Abbasiayah.
5.      Menjelaskan bagaimana akhir dari masa kekuasaan Bani Abbasiayah.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Berdirinya Bani Abbasiyah
Kekhalifahan bani Abbasiyah merupakan kelanjutan dari kekhalifahan bani Umayyah, diman pendiri bani Abbasiyah adalah keturunan al-Abbas, paman nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali bin Abdullah ibn al-Abbas. Dimana pola pemerintahan yang di terapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.
Ketika dinasti Umayyah berkuasa bani Abbas telah melakukan usaha perebutan kekuasaan. Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi pada kegiatan keluarga Syi’ah. Gerakan itu didahului oleh saudara-saudara dari Bani abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim al-Imam, yang semuanya mengalami kegagalan, meskipun belum melakukan gerakan yang bersifat politik. Sementara itu Ibrahim meninggal dalam penjara karena tertangkap, setelah menjalani hukuman kurungan karena melakukan gerakan makar. Barulah usaha perlawanan itu berhasil ditangan Abu Abbas, setelah melakukan pembantaian terhadap seluruh bani Umayyah, termasuk khalifah Marwan II yang sedang berkuasa.
Orang-orang Abbasiyah, sebut saja bani Abbas merasa lebih berhak dari pada bani Umayyah atas kekhalifahan Islam, sebab mereka adalah keturunan bani Hasyim yang secara nasab keturunan lebih dekat dengan Nabi. Menurut mereka,orang-orang Umayyah secara paksa menguasai kekhalifahan melalui tragedi perang siffin. Oleh karena itu, untuk mendirikan dinasti Abbasiyah mereka mengadakan gerakan yang luar biasa dalam bentuk pemberontakan terhadap bani Umayyah. Propaganda Abbasiyah dilaksanakan dengan strategi yang cukup matang sebagai gerakan rahasia. Akan tetapi Imam Ibrahim pemimpin Abbasiyah yang berkeinginan mendirikan kekuasaan Abbasiyah, gerakannya diketahui oleh khalifah Umayyah terakhir yaitu Marwan bin Muhammad. Ibrahim tertangkap oleh pasukan dinasti Umayyah dan dipenjarakan di Haran sebelum akhirnya di eksekusi. Ia mewasiatkan kepada adiknya yaitu Abul Abbas untuk menggantikan kedudukannya ketika tahu ia akan dibunuh dan memerintahkan untuk pindah ke Kufah dan pemimpin propaganda dibebankan kepada Abu Salamah.
Penguasa Umayyah di Kufah, Yazid bin Umar bin Hubairah ditaklukkan oleh Abbasiyah dan diusir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di Kufah yang telah ditaklukkan. Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abul abbas diperintahkan untuk mengejar khalifah Umayyah terakhir, Marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri. Khalifah ini terus menerus melarikan diri hingga ke Fustat di Mesir dan akhirnya terbunuh di Busir wilayah Al-Fayyum, tahun 132 H/750 M di bawah pimpinan Salih bin Ali, dengan demikian maka tumbanglah kekuasaan dinasti Umayyah dan berdirilah Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah pertamanya, yaitu Abul Abbas Ash-Shafah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah.[1]
Pergantian kekuasaan dinasti Umayyah oleh dinasti bani Abbasiyah diwarnai dengan pertumpahan darah. Meskipun kedua dinasti ini berlatar belakang agama Islam, akan tetapi dalam pergantian posisi pemerintahan melalui perlawanan yang panjang dalam sejarah Islam.
Dalam sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah, menjelang akhir Daulah Amawiyah I, terjadi bermacam-macam kekacauan yang antara lain disebabkan:
1)      Penindasan yang terus menerus terhadap pengikut Ali dan Bani Hasyim pada umumnya.
2)      Merendahkan kaum muslimin yang bukan bangsa Arab sehingga mereka tidak diberi kesempatan dalam pemerintahan.
3)      Pelanggaran terhadap ajaran Islam dan hak-hak asasi manusia dengan terang-terangan.
Oleh karena itu, logis kalau Bani Hasyim mencari jalan keluar dengan mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Amawiyyah. Gerakan ini menghimpun:

1.      Keturunan Ali (Alawiyin) pemimpinnya Abu Salamah.
2.      Keturunan Abbas  (Abbasiyah) pemimpinnya Ibrahim al-Iman.
3.      Keurunan bangsa Persia pemimpinnya Abu Muslim al-Khurasany.

Mereka memusatkan kegiatannya di Khurasan. Dengan usaha ini, pada tahun 132 H/750 M tumbanglah daulah Amawiyah dengan terbunuhnya Marwan ibn Muhammad, Khalifah terakhir. Dengan terbunuhnya Marwan mulailah berdiri daulah Abbasiyah dengan diangkatnya khalifah pertama, Abdullah ibn Muhammad, dengan gelar Abu al-Abbas al-Saffah, pada tahun (132-136 H/750-754 M).
Pada awalnya kekhalifahan Abbasiyah menggunakan Kuffah sebagai  pusat pemerintahan, dengan Abu as-Saffah (750-754 M) sebagai Khalifah pertama. Khalifah penggantinya, Abu Ja’far al-Mansur (754-775 M) memindahkan pusat pemerintahan ke Baghdad. Daulah Abbasiyah mengalami pergeseran dalam mengembangkan pemerintahan. Sehingga dapatlah dikelompokkan masa daulah Abbasiyah menjadi lima periode sehubungan dengan corak pemerintahan. Sedangkan menurut asal- usul penguasa selama masa 508 tahun Daulah Abbasiyah mengalami tiga kali pergantian penguasa. Yaitu Bani Abbas, Bani Buwaihi, dan Bani Saljuk.[2]

B.     Masa Kekuasaan Bani Abbasiyah.
Kekuasaan bani Abbasiyah berlangsung  dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun 132 H (750 M) sampai dengan 656 H (1258 M). Selam dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang di terapkan  berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya.
Sebelum Abbul Abbas Ash-Saffah meninggal, ia sudah mewasiatkan siapa penggantinya, yakni saudaranya, Abu Ja’far, kemudian Isa bin Musa, keponakanya. Sistem pengumuman putra mahkota itu mengikuti cara Dinasti Bani Umayyah. Dan satu hal yang baru lagi bagi para Khalifah Abbsiyyah, yaitu pemakaian gelar. Abu ja’far misalnya, memakai gelar Al Mansyur. Para Khalifah Bani Abbasiyah berjumlah 37 Khalifah. Selama dinasti Abbasiyyah berkuasa, pola pemerintahan yang di terapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik iti, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan bani Abbasiyyah dalam 4 periode berikut:
1.      Masa Abbasiyyah I, yaitu semenjak lahirnya daulah Abbasyyiah tahun 132H ( 750M ) sampai meninggalnya khaliah Al-Watsiq 232H (847M).
2.      Masa Abbasiyyah II, yaitu mulai khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 232H (847M) sampai berdirinya daulah Buwaihiyyah di bagdad pada tahun 334H (946M).
3.      Masa Abbasiyyah III, yaitu dari berdirinya daulah Buwaihiyah tahun 334H (946M) sampai masuknya kaum Saljuk ke Bagdad tahun 447H (1055M).
4.      MASA  Abbasiyyah IV, yaitu masuknya orang orang saljuk ke Bagdad tahun 447H (1055M) sampai jatuhnya Bagdad ke tangan bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 656H (1258M).[3]

Dalam versi yang lain yang, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode :
1)      Periode pertama (750–847 M)
Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai masa keemasannya. Secara politis, para Khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Masa pemerintahan Abu al-Abbas, pendiri Dinasti ini sangat singkat, yaitu dari tahun 750 M sampai 754 M. Karena itu, pembina sebenarnya dari Daulah Abbasiyah adalah Abu Ja’far al-Mansur (754–775 M).

Pada mulanya ibu kota negara adalah al-Hasyimiyah, dekat Kufah. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Mansur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya, yaitu Baghdad, dekat bekas ibu kota Persia, Ctesiphon, tahun 762 M. Dengan demikian, pusat pemerintahan Dinasti bani Abbasiyah berada ditengah-tengah bangsa Persia. Di ibu kota yang baru ini al-Mansur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya.
Dia mengangkat sejumlah personal untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif. Di bidang pemerintahan dia menciptakan tradisi baru dengan mengangkat wazir sebagai koordinator departemen. Jabatan wazir yang menggabungkan sebagian fungsi perdana menteri dengan menteri dalam negeri itu selama lebih dari 50 tahun berada di tangan keluarga terpandang berasal dari Balkh, Persia (Iran). Wazir yang pertama adalah Khalid bin Barmak, kemudian digantikan oleh anaknya, Yahya bin Khalid. Yang terakhir ini kemudian mengangkat anaknya, Ja’far bin Yahya, menjadi wazir muda. Sedangkan anaknya yang lain, Fadl bin Yahya, menjadi Gubernur Persia Barat dan kemudian Khurasan. Pada masa tersebut persoalan-persoalan administrasi negara lebih banyak ditangani keluarga Persia itu.
Masuknya keluaraga non Arab ini ke dalam pemerintahan merupakan unsur pembeda antara Daulah Abbasiyah dan Daulah Umayyah yang berorientasi ke Arab. Khalifah al-Mansur juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk Muhammad ibn Abd al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa Dinasti Bani Umayyah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas. Kalau dulu hanya sekedar untuk mengantar surat, pada masa al-Mansur, jabatan pos ditugaskan untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah sehingga administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar. Para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku Gubernur setempat kepada Khalifah.

Khalifah al-Mansur juga berusaha menaklukan kembali daerah-daerah yang sebelumnya membebaskan diri dari pemerintahan pusat, dan memantapkan keamanan di daerah perbatasan. Di pihak lain, dia berdamai dengan kaisar Constantine V dan selama genjatan senjata 758-765 M, Bizantium membayar upeti tahunan. Pada masa al-Mansur pengertian Khalifah kembali berubah. Konsep khilafah dalam pandangannya dan berlanjut ke generasi sesudahnya merupakan mandat dari Allah, bukan dari manusia, bukan pula sekedar pelanjut nabi sebagaimana pada masa al Khulafa’ al-Rasyidin.
Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman Khalifah Harun al- Rasyid (786-809 M) dan putranya al-Ma’mun (813-833 M). Kekayaan yang banyak dimanfaatkan Harun al-Rasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, lembaga pendidikan dokter dan farmasi didirikan. Tingkat kemakmuran paling tinggi terwujud pada zaman Khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.[4] Dengan demikian telah terlihat bahwa pada masa Khalifah Harun al-Rasyid lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah yang memang sudah luas. Orientasi kepada pembangunan peradaban dan kebudayaan ini menjadi unsur pembanding lainnya antara Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Umayyah.
Al-Makmun, pengganti al-Rasyid dikenal sebagai Khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Ia juga mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait al-Hikmah, pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa al-Makmun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Al-Muktasim, Khalifah berikutnya (833-842 M) memberi peluang besar kepada orang-orang Turki untuk masuk dalam pemerintahan. Demikian ini di latar belakangi oleh adanya persaingan antara golongan Arab dan Persia pada masa al-Ma’mun dan sebelumnya. Keterlibatan mereka dimulai sebagai tentara pengawal. Tidak seperti pada masa Daulah Umayyah, Dinasti Abbasiyah mengadakan perubahan sistem ketentaraan. Praktek orang-orang Muslim mengikuti perang sudah terhenti. Tentara dibina secara khusus menjadi prajurit-prajurit profesional. Dengan demikian, kekuatan militer Dinasti Bani Abbasiyah menjadi sangat kuat.                 Dalam periode ini, sebenarnya banyak gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan-gerakan itu seperti gerakan sisa-sisa Dinasti Umayyah dan kalangan intern Bani Abbas dan lain-lain semuanya dapat dipadamkan. Dalam kondisi seperti itu para Khalifah mempunyai prinsip kuat sebagai pusat politik dan agama sekaligus. Apabila tidak, seperti pada periode sesudahnya, stabilitas tidak lagi dapat dikontrol, bahkan para Khalifah sendiri berada dibawah pengaruh kekuasaan yang lain.
2)      Periode kedua (847-945 M)
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang dicapai Dinasti Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa untuk hidup mewah, bahkan cenderung mencolok. Kehidupan mewah para Khalifah ini ditiru oleh para hartawan dan anak-anak pejabat. Demikian ini menyebabkan roda pemerintahan terganggu dan rakyat menjadi miskin. Kondisi ini memberi peluang kepada tentara profesional asal Turki yang semula diangkat oleh Khalifah al-Mu’tasim untuk mengambil alih kendali pemerintahan. Usaha mereka berhasil, sehingga kekuasaan sesungguhnya berada di tangan mereka, sementara kekuasaan Bani Abbas di dalam Khilafah Abbasiyah yang didirikannya mulai pudar, dan ini merupakan awal dari keruntuhan Dinasti ini, meskipun setelah itu usianya masih dapat bertahan lebih dari empat ratus tahun.
Khalifah Mutawakkil (847-861 M) yang merupakan awal dari periode ini adalah seorang Khalifah yang lemah. Pada masa pemerintahannya orang-orang Turki dapat merebut kekuasaan dengan cepat. Setelah Khalifah al-Mutawakkil wafat, merekalah yang memilih dan mengangkat Khalifah. Dengan demikian kekuasaan tidak lagi berada di tangan Bani Abbas, meskipun mereka tetap memegang jabatan Khalifah. Sebenarnya ada usaha untuk melepaskan diri dari para perwira Turki itu, tetapi selalu gagal. Dari dua belas Khalifah pada periode kedua ini, hanya empat orang yang wafat dengan wajar, selebihnya kalau bukan dibunuh, mereka diturunkan dari tahtanya dengan paksa. Wibawa Khalifah merosot tajam. Setelah tentara Turki lemah dengan sendirinya, di daerah-daerah muncul tokoh-tokoh kuat yang kemudian memerdekakan diri dari kekuasaan pusat, mendirikan Dinasti-Dinasti kecil. Inilah permulaan masa disintregasi dalam sejarah politik Islam.
Adapun faktor-faktor penting yang menyebabkan kemunduran Bani Abbas pada periode ini adalah sebagai berikut:
a.       Luasnya wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah yang harus dikendalikan, sementara komunikasi lambat. Bersamaan dengan itu, tingkat saling percaya di kalangan para penguasa dan pelaksana pemerintahan sangat rendah.
b.      Dengan profesionalisasi tentara, ketergantungan kepada mereka menjadi sangat tinggi.
c.       Kesulitan keuangan karena beban pembiayaan tentara sangat besar. Setelah Khalifah merosot, Khalifah tidak sanggup memaksa pengiriman pajak ke Baghdad.

3)      Periode ketiga (945 -1055 M)
Pada periode ini, Daulah Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Bani Buwaih. Keadaan Khalifah lebih buruk dari sebelumnya, terutama karena Bani Buwaih adalah penganut aliran Syi’ah. Khalifah tidak lebih sebagai pegawai yang diperintah dan diberi gaji. Bani Buwaih membagi kekuasaannya kepada tiga bersaudara : Ali untuk wilayah bagian selatan negeri Persia, Hasan untuk wilayah bagian utara, dan Ahmad untuk wilayah Al- Ahwaz, Wasit dan Baghdad. Dengan demikian Baghdad pada periode ini tidak lagi merupakan pusat pemerintahn Islam karena telah pindah ke Syiraz di masa berkuasa Ali bin Buwaih yang memiliki kekuasaan Bani Buwaih.
Meskipun demikian, dalam bidang ilmu pengetahuan Daulah Abbasiyah terus mengalami kemajuan pada periode ini. Pada masa inilah muncul pemikir-pemikir besar seperti al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Biruni, Ibnu Maskawaih, dan kelompok studi Ikhwan as- Safa. Bidang ekonomi, pertanian, dan perdagangan juga mengalami kemajuan. Kemajuan ini juga diikuti dengan pembangunan masjid dan rumah sakit. Pada masa Bani Buwaih berkuasa di Baghdad, telah terjadi beberapa kali kerusuhan aliran antara Ahlussunnah dan Syi’ah, pemberontakan tentara dan sebagainya.
4)      Periode keempat (1055-1199 M).
Periode ini ditandai dengan kekuasaan Bani Seljuk atas Daulah Abbasiyah. Kehadiran Bani Seljuk ini adalah atas undangan Khalifah untuk melumpuhkan kekuatan Bani Buwaih di Baghdad. Keadaan Khalifah memang membaik, paling tidak karena kewibawaannya dalam bidang agama kembali setelah beberapa lama dikuasai oleh orang-orang Syi’ah. Sebagaimana pada periode sebelumnya, ilmu pengetahuan juga berkembang pada periode ini. Nizam al-Mulk, perdana menteri pada masa Alp Arselan dan Malikhsyah, mendirikan Madrasah Nizamiyah (1067 M) dan madrasah Hanafiyah di Baghdad. Cabang-cabang Madrasah Nizamiyah didirikan hampir di setiap kota di Irak dan Khurasan. Madrasah ini menjadi model bagi perguruan tinggi dikemudian hari. Dari madrasah ini telah lahir banyak cendekiawan dalam berbagai disiplin ilmu. Di antara para cendekiawan Islam yang dilahirkan dan berkembang pada periode ini adalah al-Zamakhsari, penulis dalam bidang Tafsir dan Ushul al-Din (teologi), Al-Qusyairi dalam bidang tafsir, al-Ghazali dalam bidang ilmu kalam dan tasawwuf, dan Umar Khayyam dalam bidang ilmu perbintangan. Dalam bidang politik, pusat kekuasaan juga tidak terletak di kota Baghdad. Mereka membagi wilayah kekuasaan menjadi beberapa propinsi dengan seorang Gubernur untuk mengepalai masing-masing propinsi tersebut. Pada masa pusat kekuasaan melemah, masing-masing propinsi tersebut memerdekakan diri. Konflik-konflik dan peperangan yang terjadi di antara mereka melemahkan mereka sendiri, dan sedikit demi sedikit kekuasaan politik Khalifah menguat kembali, terutama untuk negeri Irak. Kekuasaan mereka tersebut berakhir di Irak di tangan Khawarizm Syah pada tahun 590 H/ 1199 M.
5)      Periode kelima (1199-1258 M)
Berakhirnya kekuasaan Dinasti Seljuk atas Baghdad atau khilafah Abbasiyah merupakan awal dari periode kelima. Pada periode ini, khilafah Abbasiyah tidak lagi berada di bawah kekuasaan Dinasti tertentu, walaupun banyak sekali Dinasti Islam berdiri. Ada di antaranya yang cukup besar, namun yang terbanyak adalah Dinasti kecil. Para Khalifah Abbasiyah sudah merdeka dan berkuasa kembali, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya. Wilayah kekuasaan Khalifah yang sempit ini menunjukkan kelemahan politiknya. Pada masa inilah tentara Mongol dan Tartar menyerang Baghdad. Baghdad dapat direbut dan dihancur luluhkan tanpa perlawanan yang berarti. Kehancuran Baghdad akibat serangan tentara Mongol ini awal babak baru dalam sejarah Islam, yang disebut masa pertengahan. Sebagaimana terlihat dalam periodisasi khilafah Abbasiyah, masa kemunduran dimulai sejak periode kedua. Namun demikian, faktor-faktor penyebab kemunduran ini tidak datang secara tiba-tiba. Benih-benihnya sudah terlihat pada periode pertama, hanya karena Khalifah pada periode ini sangat kuat, benih-benih itu tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan Bani Abbas terlihat bahwa apabila Khalifah kuat, para menteri cenderung berperan sebagai kepala pegawai sipil, tetapi jika Khalifah lemah, mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan.[5]

C.    Kemajuan Peradaban Bani Abbassiyyah
Peradaban dan kebudayaan islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai kejayaan pada masa Abbassiyyah. Hal tersebut dikarenakan Dinasti Abbassiyyah pada periode ini lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari pada perluasan wilayah. Puncak kejayaan dinasti Abbassiyyah terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809M) dan anaknya Al Ma’mun (813-833M). Ketika Ar Rasyid memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, keamanan terjamin walaupun ada juga pemberontakan dan luas wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga ke India. Pada masanya, hidup pula para Filsuf, pujangga, ahli baca Al qur’an, dan para Ulama di bidang Agama didirikan perpustakaan yang di beri nama Baitul Hikmah, di dalamnya orang dapat membaca, menulis dan berdiskusi.
v  Bagdad sebagai pusat peradaban islam.
Kota Bagdad sebagai pusat intelektual terdapat beberapa pusat aktifitas pengembangan ilmu antara lain Baitul Hikmah. Sebagai ibu kota Bagdad mencapai puncaknya pada masa Harun Ar-Rasyid walaupun kota tersebut belum 50 tahun di bangun. Kemegahan dan kemakmurn tercermin dalam istana khalifah yang luasnya sepertiga dari kota Bagdad yang berbentuk bundar dengan di lengkapi beberapa banguna sayap dan ruang audiensi yang di penuhi berbagai perlengkapan yang terindah, dengan demikian, dinasti Abbassiyyah dengan pusatnya di Bagdad sangat maju sebagai pusat kota peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Beberapa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan dapat di sebutka beberapa berikut:
a)      Bidang agama
Kemajuan di bidang agama antara lain dalambeberapa bidang ilmu yaitu ulumul qur’an, ilmu tafsir, hadis, ilmu kalam, bahasa dan fiqih.
1.      Fiqh
Pada dinasti Abbasiyah lahir para tokoh bidang fiqh dan pendiri mazhab antara lain sebagai berikut:
1)      Imam Abu Hanifah (700-767 M).
2)      Imam Malik (713-795 M).
3)      Imam Syafi’i (767-820 M).
4)      Imam Ahmad bin Hambal (780-855 M).
2.      Ilmu Tafsir
Perkembangan ilmu tafsir pada masa pemerintahan Abbasiyah mengalami kemajuan pesat. Di antara para ahli tafsir pada masa Dinasti Abbasiyah adalah:
1)      Ibnu Jarir Ath-Thabari.
2)      Ibnu Athiyah Al- Andalusi.
3)      Abu Muslim Muhammad bin Bahar Isfahani.
3.      Ilmu Hadis
Diantara para ahli hadis pada masa Dinasti Abbasiyah adalah:
1)      Imam Bukhori (194-256 H), karyanya Shahih Al-Bukhori.
2)      Imam Muslim (w. 261 H), karyanya Sahih Muslim.
3)      Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah.
4)      Abu Dawud, karyanya Sunan Abu Dawud.
5)      Imam An-Nasai, karyanya Sunan An-Nasai.
6)      Imam Baihaqi.
4.      Ilmu Kalam
Kajian para ahli ilmu kalam (teologi) adalah mengenai dosa, pahala, surga neraka, serta perdebatan mengenai ketuhanan atau tauhid, yang menghasilkan suatu kajian ilmu yaitu ilmu kalam atau teologi. Diantara tokoh ilmu kalam adalah:
1)      Imam Abu Hasan Al- Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al Maturidi, tokoh Asy’ariyah.
2)      Washil bin Atha, Abu Huzail Al-Allaf (w. 849 M), tokoh Mu’tazilah.
3)      Al-Jubai.
5.      Ilmu Bahasa
Diantara ilmu bahasa yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu bayan, ilmu badi’ dan arudh. Bahasa arab di jadikan sebagai ilmu pengetahuan disamping menjadi alat komunikasi antar bangsa. Di antara para ahli ilmu bahasa adalah:
1)      Imam Sibawaih (w. 183), karyanya terdiri dari 2 jilid setebal 1000 halaman.
2)      Al-Kiasi.
3)      Abu Zakaria Al-Farra (w.208), kitab Nahwunya terdiri dari 6000 halaman lebih.

b)      Bidang Umum
Dalam bidang umum antara lain berkembang dalam bidang filsafat, logika, metafisika, matematika, ilmu alam, geometri, aljabar, aritmatika, astronomi, musik, kedokteran, kimia, sejarah dan sastra.[6] Para tokoh-tokohnya yang terkenal adalah sebagai berikut:

1)      Ilmu Filsafat
1.      Al-Kindi (809-873 M) buku karangannya sebanyak 236 judul.
2.      Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun.
3.      Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H).
4.      Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H).
5.      Ibnu Shina (980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal antara lain: Shafa, Najat, Qoman, Saddiya dan lain-lain.
6.      Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam, karangannya: Al Munqizh Minadl-Dlalal,Tahafutul Falasifah,Mizanul Amal,Ihya Ulumuddin dan lain-lain.
7.      Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya : Kulliyaat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillh dan lain-lain
2)      Bidang Kedokteran
1.      Jabir bin Hayyan (wafat 778 M). Dikenal sebagai bapak Kimia.
2.      Hurain bin Ishaq (810-878 M). Ahli mata yang terkenal disamping sebagai  penterjemah bahasa asing.
3.      Thabib bin Qurra (836-901 M)
4.      Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal mengenai cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin.
3)      Bidang Matematika
1.      Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota Baghdad.
2.      Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar), penemu angka (0).
4)      Bidang Astronomi
1.      Al Farazi : pencipta Astro lobe
2.      Al Gattani/Al Betagnius
3.      Abul wafat : menemukan jalan ketiga dari bulan
4.      Al Farghoni atau Al Fragenius
5)      Bidang Seni Ukir
Beberapa seniman ukir terkenal: Badr dan Tariff (961-976 M) dan ada seni musik, seni tari, seni pahat, seni sulam, seni lukis dan seni bangunan.
c)      Bidang Ekonomi
1)      Perdagangan dan industri
Segala usaha di tempuh untuk memajukan perdagangan dengan memudahkan jalan-jalanya, seperti di bangun sumur dan tempat peristirahatan di jalan-jalan yang dilewati oleh kafilah dagang, dibangun armada-armada dagang, dan di bangun armada-armada untuk melindungi pantai negara dari serangan bajak laut. Serta membetuk suatu badan khusus yang bertugas mengawasi pasaran dagang, mengatur ukuran timbangan, menentukan harga pasaran (mengatur politik dagang) agar tidak terjadi penyelewengan.
2)      Pertanian dan perkebunan
Kota-kota administratif seperti Basrah, Khufah, Mosul, dan al-Wasit menjadi pusat usaha-usaha pengembangn pertanian dan rawa-rawa di sekitar Kuffah di keringkan dan di kembangkan menjadi kawasan pertanian  yang subur. Untuk menggarap daerah-daerah pertanian tersebut di datangkanlah buruh tani dalam jumlah yang besar dari Afrika Timur guna menciptakan ekonomi pertanian dan perkebunan yang intensif. Di samping itu usaha untuk mendorong kaum tani agar lebih intensif di lahkukan beberapa kebijakan antara lain:
Ø  Memperlakuhkan ahli zimmah dan nawaly dengan perlakuan yang baik dan adil, serta menjamin hak milik dan jiwa mereka.
Ø  Mengambil tindakan yang keras terhadap pejabat yang berlaku kejam terhadap petani.
Ø  Memperluas daerah pertanian dan membangun kanal-kanal dan bendungan baik besar maupun kecil, sehingga tidak ada daerah pertanian yang tidak ada irigasi.
3)      Pendapatan Negara
Selain dari sektor perdagangan, pertanian, dan perindustrian, sumber pendapatan negara juga berasal dari pajak. Pada masa Harun al-Rasyid, pemasukan pada sektor ini mencapai 272 juta dirham dan 4,5 juta dinar. Sementara pada masa al-Mu’tashim, pajak yang berhasil terkumpul meningkat sebesar 314.271.350 dirham dan 5.102.00 dinar. Pendapatan juga berasal dari jizyah, zakat, ‘asyur al tijarah, dan kharaj.

4)      Sistem Moneter
Sebagai alat tukar, para pelaku ekonomi menggunakan mata uang dinar (pedanag barat) dan dirham (pedagang timur). Penggunann dua mata uang ini menurut Azumardi Azra, memiliki dua konsekuensi. Pertama, mata uang dinar harus di perkenalkan di wilayah-wilayah yang selama ini hanya mengenal mata unag dirham. Kedua, dengan mengeluarkan banyak mata uang emas, mengurangi penyimpanan emas batangan  atau perhiasan sekaligus menjamin peredaran uang dengan kebutuhan pasar. Kebijakan di sektor ini adalah di ciptaknya sistem pembayaran dengan sistem cek agar memepermudah para kafilah-kailah dagang bertransaksi.[7]

D.    Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemunduran Bani Abbasiyyah
Setelah mengalami kemajuan, dinasti Bani Abbasiyah mengalami kemunduran dan kehancuran yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Adapun faktor internal, yaitu:

1) Persaingan antar bangsa
Khalifah Abbasiyah didirikan oleh bani Abbas yang bersekutu dengan orang-orang persia. Persekutuan di latar belakangi oleh persamaan nasib kedua golongan pada masa bani Umayyah berkuasa (sama-sama tertindas). Pada masa ini persaingan antara bangsa menjadi pemicu untuk saling berkuasa. Kecendrungan masing-masing bangsa untuk mendominasi kekuasaan sudah di rasakan sejak awal khalifah Abbasiyah sendiri.

2) Kemerosotan ekonomi
Pada periode kemunduran, pendapatan Negara menurun sementara pengeluaran meningkat lebih besar. Hal ini disebabkan wilayah kekuasaannya semakin menyempit, banyak terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat, diperingankannya pajak, dan banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri tidak lagi membayar upeti.

3) Konflik keagamaan
Kekecewaan orang Persia terhadap cita-cita yang tak tercapai mendorong sebagian mereka mempropagandakan ajaran Mazuisme, Zoroasterisme, dan Mazzdakisme. Antara orang beriman dan kaum zindik terjadi konflik bersenjata seperti gerakan al-Afsyn dan Qaramitah. Adanya konflik Syiah dan Ahlussunnah. Terjadi Mihnah pada masa al-Ma’mun (813-833 M) yang menjadikan Mu’tazilah menjadi mazhab resmi Negara. Al-Mutawakkil (847-861 M) menghapus Mu’tazilah digantikan dengan golongan Salaf pengikut Hambali yang tidak toleran terhadap Mu’tazilah yang rasional, menyempitkan horizon intelektual. Mu’tazilah bangkit kembali pada masa Buwaihi dan Saljuk, Asy’ariah menyingkirkan Mu’tazilah yang didukung al-Ghazali tidak menguntungkan bagi pengembangan kreativitas entelektual Islam.

faktor eksternal kemunduran dinasti Bani Abbasiyah, yaitu:

1) Perang Salib
Perang antara umat Kristen dengan umat Islam yang berlangsung dari tahun 1095-1291 M, telah menelan banyak korban jiwa, ini menyebabkan khilafah Bani Abbasiyah menjadi lemah. Dalam kondisi demikian , mereka bukan menjadi bersatu tetapi malah terpecah belah. Banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusat Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

2) Serangan Hulagu Khan
Hulagu Khan, cucu Jengis Khan, melakukan serangan-serangan menuju Baghdad dengan mengalahkan Khurasan di Persia dan Hasysyasyin di Alamut terlebih dahulu. Pada tanggal 10 Februari 656 H/1258 M, ia dan pasukannya sampai ke tepi kota Baghdad. Perintah untuk menyerah ditolak oleh khalifah al-Musta’shim (khalifah terakhir Bani Abbasiyyah), sehingga Baghdad dikepung dan dihancurkan.[8]
E.     Akhir Kekuasaan Bani Abbasiyyah
Akhir dari kekuasaan Dinasti Abbasiyyah ialah ketika Baghdad dihancurkan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Haluga Khan, 656H/1258M. Hulagu Khan adalah seorang saudara Kubilay Khan yang berkuasa di Cina hingga ke Asia Tenggara, dan saudara Mongkhe Khan yang menugaskanya untuk mengembalikan wilayah wilayah sebelah barat dari Cina kepangkuanya. Disebutkan bahwa Hulagu Khan, panglima tentara Mongol, sangat membenci Islam karena ia banyak dipengaruhi oleh orang-orang Budha dan Kristen Nestorian. Baghdad dibumihanguskan dan diratakan dengan tanah. Khalifah Bani Abbasiyyah yang terakhir dengan keluarganya, Al-Mu’tashim Billah dibunuh, buku-buku yang terkumpul dibaitul Hikmah dibakar dan dibuang disungai Tigris sehingga berubahlah warna air tersebut yang jernih bersih menjadi hitam kelam karena lunturan tinta yang ada pada buku-buku itu.
Dengan demikian, lenyaplah Dinasty Abbasiyyah yang telah memainkan peran penting dalam percaturan kebudayaan dan peradaban islam dengan gemilang.[9]








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Dinamakan khilafah bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya adalah keturunan al Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Abbas. Berdirinya Dinasti ini tidak terlepas dari keamburadulan Dinasti sebelumnya, yaitu dinasti Umaiyyah. Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan umat Islam yang merupakan masa keemasan dan kejayaan dari peradaban umat Islam yang pernah ada. Pada masa Bani Abbasiyah kekayaan negara melimpah ruah dan kesejahteraan rakyat sangat tinggi. Pusat peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat sehingga pada masa ini banyak muncul para tokoh ilmuan dari kalangan Ummat Islam, baik itu ilmu pengatuhan yang bersifat umum seperti ilmu kedokteran yang telah mencetak dokter seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan lain-lainnya. Demikian juga dari biang ilmu agama, adanya perkembangan ilmu tafsir, ilmu kalam, filsafat Islam, dan ilmu tashauf, yang juga melairkan tokoh-tokoh dibidang ilmu masing-masing. Pada masa pemerintahan khalifah Harun Al-rasyid kesejahteraan ummat sangat terjamin, karena pada masa inilah puncak dari kejayaan Bani Abbasiyah, pembangunan dilakukan dimana-mana, baik pembangunan rumah sakit, irigasi, dan pemandian-pemandian umum.
Namun diakhir pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah, Islam mengalami keterpurukan yang sangat parah. Hal ini disebabkan dari serangan tentara Mongol yang telah mengahncurkan pusat peradaban Ummat Islam di Baghdad dan mengahancurkan Pusat ilmu pengetahuan yaitu Baitul Hikmah, yang berisi buku-buku karangan pakar ilmu ummat Islam yang tak ternilai harganya.





DAFTAR PUSTAKA
Amin Samsul Munir, Sejarah peradaban Islam, Jakarta : Amzah, 2010.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010.
Chamid Nur , Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Aqius Blog, Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah, http://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/, di akses 3 mei 2014, jam 13.00 WIB.
Bagek Polak. Makalah Bani Abbasuyah, http://bagekpolaknews.blogspot.com/2012/08/makalah-bani-abbasiyah.html. di akses 3 mei 2014, jam 12.30 WIB.




[1] Samsul Munir Amin, Sejarah peradaban Islam, (Jakarta : Amzah, 2010). Hlm  138-140.
[2] Bagek Polak. Makalah Bani Abbasuyah, http://bagekpolaknews.blogspot.com/2012/08/makalah-bani-abbasiyah.html. di akses 3 mei 2014, jam 12.30 WIB.
[3]Samsul Munir Amin, op. cit., hlm. 141.
[4] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010), hlm 52-53.
[5] Aqius Blog, Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah, http://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/, di akses 3 mei 2014, jam 13.00 WIB.
[6] Samsul Munir Amin, op. cit., hlm 148.
[7] Nur Chamid, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm, 123-135.
[8] Badri Yatim, loc. cit. Hlm 79-85.
[9] Samsul Munir Amin, loc. cit. Hlm 156.