Monday, 12 May 2014

Rahasia Kesuksesan Orang Terkaya No.1 di Indonesia

Kerajaan Bisnis Nomor 1 Di Indonesia Milik Robert Budi & Michael Hartono
Mewarisi sebuah perusahaan merupakan hal yang wajar namun mengembangkannya menjadi sebuah kerajaan bisnis merupakan pencapaian luar biasa yang hanya bisa dilakukan oleh segelintir orang, dan salah satunya adalah Robert Rudi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang merupakan pemilik kerajaan bisnis Group Djarum, yang menurut data Forbes pada Maret 2011 merupakan orang kaya nomor 1 di Indonesia, dengan total kekayaan keduanya ditaksir mencapai Rp. 170 Trilyun atau sekitar US $ 15 milyar.

Kiprah Robert Budi dan Michael Hartono Membangun Kerajaan Bisnis di Indonesia
Jika dulu orang terkaya di Indonesia adalah Sadono Salim atau Liem Sioe Liong, kini telah hadir sebuah nama baru yang berhasil mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah usaha rokok yang bernama Djarum, dari sang ayah Oei Wie Gwan pada tahun 1963. Di mana pada saat itu kondisi usaha rokok ini sedang mengalami keterpurukan akibat terbakarnya pabrik pengolahan rokok. Namun dengan semangat pantang menyerah disertai dengan sentuhan tangan dingin dari Robert Budi dan Michael Hartono, perusahaan rokok bernama Djarum ini kembali Berjaya bahkan menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia dengan menguasai pasaran rokok sebesar 20% dari 240 milyar batang pertahun total produksi nasional.
Tak puas membesarkan Djarum, Hartono bersaudara mulai mengembangkan sayap bisnisnya ke bidang usaha yang lain seperti usaha perbankan, properti, agrobisnis, dan yang teranyar mulai merambah usaha elektronik dan dunia maya. Untuk sektor perbankan, Robert Budi dan Michael Hartono pada awalnya mengelola sebuah bank yang masih berskala kecil bernama Bank Hagakita dan Bank Haga. Namun Duo Hartono selalu berusaha untuk terus maju dan bertambah besar dengan masuk ke dalam konsorsium Faralon Investment Limited (FIL) yang kemudian membeli sebuah Bank BCA di tahun 2002, yang merupakan sebuah Bank yang berskala nasional. Pada awalnya kepemilikian saham dari Hartono Bersaudara hanya sekitar 10%, namun seiring dengan pertambahan waktu jumlah saham terus meningkat menjadi 47,15% di tahun 2007, dan di tahun 2010 Duo Hartono memutuskan menjual saham mereka di Bank Hagakita dan Bank Haga kemudian memperbesar porsi saham di Bank BCA menjadi 51%. Kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono ini tak berhenti sampai di situ, namun terus berlanjut dengan memindahkan kantor pusat BCA yang awalnya berada di Wisma BCA di daerah Jl. Jendral Sudirman, Jakarta ke kompleks Grand Indonesia, yang juga merupakan milik dari Hartono Bersaudara. Penyatuan kantor pusat BCA dengan kompleks Grand Indonesia seolah menjadi sebuah tugu dan lambang kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono dalam dunia bisnis di Indonesia.
Di bidang properti, Duo Hartono di bawah bendera Group Djarum berhasil menjaga eksistensi mereka dengan mendirikan berbagai perusahaan, diantaranya adalah Fajar Surya Perkasa yang berhasil mendulang rupiah dengan membangun Mall Daan Mogot di Jakarta dan perusahaan Nagaraja Lestari yang membangun sebuah pusat grosir dan perbelanjaan Pulogadung Trade Center di Jakarta. Dan yang paling membuat Group Djarum mengokohkan posisinya di percaturan bisnis properti Indonesia adalah dengan membangun sebuah pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu ikon di Jakarta yaitu WTC Mangga Dua melalui perusahaan Inti Karya Bumi Indah. Dan lewat perusahaan properti yang satu ini, Group Djarum membangun sebuah Masterpiece dan lambang kejayaan dari Robert Budi dan Michael Hartono yaitu sebuah megaproyek yang dibangun di lokasi Hotel Indonesia, yang terbagi menjadi empat bagian yaitu apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel. Dengan nilai investasi fantastik yang mencapai Rp 1,3 trilyun. Namun selain itu Group Djarum juga berhasil mengembangkan bisnis properti mereka mulai dari perumahan sampai hotel di berbagai lokasi yang mencakup wilayah di Bali dengan mendirikan Bali Padma Hotel, di Semarang membangun Perumahan Graha Padma dan Bukit Muria, sedangkan di Jawa Barat membangun Perumahan Karawang Resinda di Karawang.
Sedangkan pengembangan bisnis di bidang Agrobisnis, Hartono Bersaudara mendirikan Hartono Plantations Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan membeli sebuah produsen palm dan coconut oil untuk produk shampo bernama Salim Oleochemicals pada tahun 2001.
Pengembangan Bisnis Terbaru Group Djarum
Dengan berbagai keberhasilan yang telah didapatkannya ternyata tidak membuat Group Djarum hanya menikmati bisnis yang telah berhasil mereka kembangkan, akan tetapi Hartono Bersaudara terus berupaya mengepakkan sayap bisnis mereka selebar mungkin dengan merambah bisnis elektronika dengan mendirikan Hartono Istana Teknologi dengan merek pasar yang sudah dikenal kualitasnya oleh masyarakat yaitu Polytron. Produk anyar Polytron bernama Grafitti, Glozz dan Genio. Ketiga produk ponsel ini ikut meramaikan pasar produk telekomunikasi Indonesia yang memang merupakan salah satu pasar terbesar di Asia, dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 di dunia. Apalagi menurut Santo Kadarusman selaku PR dan Marketing Event Manager Hartono Istana Teknologi, hasil survey menyatakan bahwa pasar ponsel Indonesia sangat dan masih merupakan yang potensial.
Selain itu Robert Budi dan Michael Hartono juga mulai melirik bisnis online yang mulai marak beberapa tahun belakangan ini dengan mendirikan Global Digital Prime Venture yang berhasil mengambil alih pengelolaan Kaskus, yang merupakan salah satu komunitas online terbesar di tanah air. Selain itu sebenarnya Hartono Bersaudara pernah tertarik untuk mengembangkan bisnis di bidang batubara, dengan merencanakan untuk membeli tambang Maruwai, Kalteng milik dari BHP Biliton, sebuah perusahaan yang berasal dari Australia. Namun saat itu ada perusahaan milik Peter Sondakh yang bernama Rajawali Corporation yang juga meminta untuk mengakuisisi tambang tersebut. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Group Djarum membatalkan proses akuisisi tersebut.
Pengembangan bisnis yang dilakukan bukan hanya dilakukan secara profesional, namun juga dengan membangun ikatan kekeluargaan dengan salah satu perusahaan besar yaitu Wings Group, di mana Putra dari Robert Budi Hartono menikah dengan Grace L. Katuari, yang merupakan putri dari pemilik Wings Group, Eddy William Katuari. Hal ini semakin memperluas dan memperkuat kerajaan bisnis yang telah dibangun oleh Robert Budi dan Michael Hartono, dengan merambah bisnis makanan dan produk sabun yang memang menjadi kekuatan dari Wings Group saat ini.
Untuk perkembangan lebih lanjut dari Group Djarum yang dikelola oleh Hartono Bersaudara ini, menurut Budi Darmawan selaku Corporate Communication Bidang Media Relation Djarum masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Namun satu yang pasti adalah saat ini Robert Budi dan Michael Hartono telah berhasil mendirikan sebuah kerajaan bisnis yang mengukuhkan nama mereka sebagai Orang Terkaya Nomor 1 di Indonesia.
Dan satu hal yang patut menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua adalah paduan kerjasama yang apik dari Hartono Bersaudara merupakan lambang kerja sama dari dua orang yang memulai bisnis dari nol dan kemudian berhasil mengelola warisan mereka tanpa adanya persaingan dan perebutan warisan yang umumnya terjadi pada sebuah keluarga yang memiliki usaha warisan keluarga. Kerja sama dan persaudaraan jauh lebih penting dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan warisan kekayaan yang banyak namun harus memutuskan tali persaudaraan. Jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah kerajaan bisnis adalah dengan menjalin kerja sama dengan anggota keluarga yang memiliki visi dan misi yang sama dengan ikatan bisnis yang profesional dan kekeluargaan.


0 comments:

Post a Comment