Kerajaan Bisnis Nomor 1
Di Indonesia Milik Robert Budi & Michael Hartono
Mewarisi sebuah perusahaan
merupakan hal yang wajar namun mengembangkannya menjadi sebuah kerajaan bisnis
merupakan pencapaian luar biasa yang hanya bisa dilakukan oleh segelintir
orang, dan salah satunya adalah Robert Rudi Hartono dan Michael Bambang Hartono
yang merupakan pemilik kerajaan bisnis Group Djarum, yang menurut data Forbes
pada Maret 2011 merupakan orang kaya nomor 1 di Indonesia, dengan total
kekayaan keduanya ditaksir mencapai Rp. 170 Trilyun atau sekitar US $ 15
milyar.
Kiprah
Robert Budi dan Michael Hartono Membangun Kerajaan Bisnis di Indonesia
Jika dulu orang terkaya di
Indonesia adalah Sadono Salim atau Liem Sioe Liong, kini telah hadir sebuah
nama baru yang berhasil mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah usaha rokok
yang bernama Djarum, dari sang ayah Oei Wie Gwan pada tahun 1963. Di mana pada
saat itu kondisi usaha rokok ini sedang mengalami keterpurukan akibat
terbakarnya pabrik pengolahan rokok. Namun dengan semangat pantang menyerah
disertai dengan sentuhan tangan dingin dari Robert Budi dan Michael Hartono,
perusahaan rokok bernama Djarum ini kembali Berjaya bahkan menjadi salah satu
yang terbesar di Indonesia dengan menguasai pasaran rokok sebesar 20% dari 240
milyar batang pertahun total produksi nasional.
Tak puas membesarkan Djarum,
Hartono bersaudara mulai mengembangkan sayap bisnisnya ke bidang usaha yang
lain seperti usaha perbankan, properti, agrobisnis, dan yang teranyar mulai
merambah usaha elektronik dan dunia maya. Untuk sektor perbankan, Robert Budi
dan Michael Hartono pada awalnya mengelola sebuah bank yang masih berskala
kecil bernama Bank Hagakita dan Bank Haga. Namun Duo Hartono selalu berusaha
untuk terus maju dan bertambah besar dengan masuk ke dalam konsorsium Faralon
Investment Limited (FIL) yang kemudian membeli sebuah Bank BCA di tahun 2002,
yang merupakan sebuah Bank yang berskala nasional. Pada awalnya kepemilikian
saham dari Hartono Bersaudara hanya sekitar 10%, namun seiring dengan
pertambahan waktu jumlah saham terus meningkat menjadi 47,15% di tahun 2007,
dan di tahun 2010 Duo Hartono memutuskan menjual saham mereka di Bank Hagakita
dan Bank Haga kemudian memperbesar porsi saham di Bank BCA menjadi 51%.
Kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono ini tak berhenti sampai di situ,
namun terus berlanjut dengan memindahkan kantor pusat BCA yang awalnya berada
di Wisma BCA di daerah Jl. Jendral Sudirman, Jakarta ke kompleks Grand
Indonesia, yang juga merupakan milik dari Hartono Bersaudara. Penyatuan kantor
pusat BCA dengan kompleks Grand Indonesia seolah menjadi sebuah tugu dan
lambang kehebatan dari Robert Budi dan Michael Hartono dalam dunia bisnis di
Indonesia.
Di bidang properti, Duo Hartono
di bawah bendera Group Djarum berhasil menjaga eksistensi mereka dengan
mendirikan berbagai perusahaan, diantaranya adalah Fajar Surya Perkasa yang
berhasil mendulang rupiah dengan membangun Mall Daan Mogot di Jakarta dan
perusahaan Nagaraja Lestari yang membangun sebuah pusat grosir dan perbelanjaan
Pulogadung Trade Center di Jakarta. Dan yang paling membuat Group Djarum
mengokohkan posisinya di percaturan bisnis properti Indonesia adalah dengan
membangun sebuah pusat perbelanjaan yang menjadi salah satu ikon di Jakarta
yaitu WTC Mangga Dua melalui perusahaan Inti Karya Bumi Indah. Dan lewat
perusahaan properti yang satu ini, Group Djarum membangun sebuah Masterpiece
dan lambang kejayaan dari Robert Budi dan Michael Hartono yaitu sebuah
megaproyek yang dibangun di lokasi Hotel Indonesia, yang terbagi menjadi empat
bagian yaitu apartemen, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dengan nilai investasi fantastik yang mencapai Rp 1,3 trilyun. Namun selain itu
Group Djarum juga berhasil mengembangkan bisnis properti mereka mulai dari
perumahan sampai hotel di berbagai lokasi yang mencakup wilayah di Bali dengan
mendirikan Bali Padma Hotel, di Semarang membangun Perumahan Graha Padma dan
Bukit Muria, sedangkan di Jawa Barat membangun Perumahan Karawang Resinda di
Karawang.
Sedangkan pengembangan bisnis
di bidang Agrobisnis, Hartono Bersaudara mendirikan Hartono Plantations
Indonesia yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan membeli sebuah produsen
palm dan coconut oil untuk produk shampo bernama Salim Oleochemicals pada tahun
2001.
Pengembangan
Bisnis Terbaru Group Djarum
Dengan berbagai keberhasilan
yang telah didapatkannya ternyata tidak membuat Group Djarum hanya menikmati
bisnis yang telah berhasil mereka kembangkan, akan tetapi Hartono Bersaudara
terus berupaya mengepakkan sayap bisnis mereka selebar mungkin dengan merambah
bisnis elektronika dengan mendirikan Hartono Istana Teknologi dengan merek
pasar yang sudah dikenal kualitasnya oleh masyarakat yaitu Polytron. Produk
anyar Polytron bernama Grafitti, Glozz dan Genio. Ketiga produk ponsel ini ikut
meramaikan pasar produk telekomunikasi Indonesia yang memang merupakan salah
satu pasar terbesar di Asia, dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 di dunia.
Apalagi menurut Santo Kadarusman selaku PR dan Marketing Event Manager Hartono
Istana Teknologi, hasil survey menyatakan bahwa pasar ponsel Indonesia sangat
dan masih merupakan yang potensial.
Selain itu Robert Budi dan
Michael Hartono juga mulai melirik bisnis online yang mulai marak beberapa
tahun belakangan ini dengan mendirikan Global Digital Prime Venture yang
berhasil mengambil alih pengelolaan Kaskus, yang merupakan salah satu komunitas
online terbesar di tanah air. Selain itu sebenarnya Hartono Bersaudara pernah
tertarik untuk mengembangkan bisnis di bidang batubara, dengan merencanakan
untuk membeli tambang Maruwai, Kalteng milik dari BHP Biliton, sebuah perusahaan
yang berasal dari Australia. Namun saat itu ada perusahaan milik Peter Sondakh
yang bernama Rajawali Corporation yang juga meminta untuk mengakuisisi tambang
tersebut. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Group Djarum membatalkan proses
akuisisi tersebut.
Pengembangan bisnis yang
dilakukan bukan hanya dilakukan secara profesional, namun juga dengan membangun
ikatan kekeluargaan dengan salah satu perusahaan besar yaitu Wings Group, di
mana Putra dari Robert Budi Hartono menikah dengan Grace L. Katuari, yang
merupakan putri dari pemilik Wings Group, Eddy William Katuari. Hal ini semakin
memperluas dan memperkuat kerajaan bisnis yang telah dibangun oleh Robert Budi
dan Michael Hartono, dengan merambah bisnis makanan dan produk sabun yang
memang menjadi kekuatan dari Wings Group saat ini.
Untuk perkembangan lebih lanjut
dari Group Djarum yang dikelola oleh Hartono Bersaudara ini, menurut Budi
Darmawan selaku Corporate Communication Bidang Media Relation Djarum masih
enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Namun satu yang pasti adalah saat
ini Robert Budi dan Michael Hartono telah berhasil mendirikan sebuah kerajaan
bisnis yang mengukuhkan nama mereka sebagai Orang Terkaya Nomor 1 di Indonesia.
Dan satu hal yang patut menjadi
inspirasi dan motivasi bagi kita semua adalah paduan kerjasama yang apik dari
Hartono Bersaudara merupakan lambang kerja sama dari dua orang yang memulai
bisnis dari nol dan kemudian berhasil mengelola warisan mereka tanpa adanya
persaingan dan perebutan warisan yang umumnya terjadi pada sebuah keluarga yang
memiliki usaha warisan keluarga. Kerja sama dan persaudaraan jauh lebih penting
dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan warisan kekayaan yang banyak namun
harus memutuskan tali persaudaraan. Jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah
kerajaan bisnis adalah dengan menjalin kerja sama dengan anggota keluarga yang
memiliki visi dan misi yang sama dengan ikatan bisnis yang profesional dan
kekeluargaan.
0 comments:
Post a Comment